tag:blogger.com,1999:blog-15182851648839429372024-03-13T05:23:22.502-07:00Beri علمBeri - ILMU 'علم'http://www.blogger.com/profile/18034168349144751386noreply@blogger.comBlogger4125tag:blogger.com,1999:blog-1518285164883942937.post-65601250411231077872012-03-08T07:56:00.000-08:002012-03-08T08:10:52.202-08:00AGAMA BUDDHA<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-CNeTwtv0y3g/T1jWinjJOGI/AAAAAAAAAGQ/6V7Q-wHNnKM/s1600/Buddha2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="192" src="http://1.bp.blogspot.com/-CNeTwtv0y3g/T1jWinjJOGI/AAAAAAAAAGQ/6V7Q-wHNnKM/s320/Buddha2.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
<b>1. Asal Mula Agama Buddha</b>
<br />
<br />
<b>Agama Buddha</b> lahir di negara <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/India" title="India">India</a>, lebih tepatnya
lagi di wilayah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nepal" title="Nepal">Nepal</a>
sekarang, sebagai reaksi terhadap <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Agama" title="Agama">agama</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Brahmanisme" title="Brahmanisme">Brahmanisme</a>. Sejarah agama Buddha mulai dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Abad_ke-6_SM" title="Abad ke-6 SM">abad ke-6
SM</a> sampai sekarang dari lahirnya <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Siddharta_Gautama" title="Siddharta Gautama">Siddharta
Gautama</a>. Dengan ini, ini adalah salah satu agama tertua yang masih dianut
di dunia. Agama <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Buddha" title="Buddha">Buddha</a>
berkembang dengan unsur kebudayaan India, ditambah dengan unsur-unsur
kebudayaan Helenistik (Yunani), Asia Tengah, Asia Timur dan Asia Tenggara.
Dalam proses perkembangannya, agama ini praktis telah menyentuh hampir seluruh
benua Asia dan telah menjadi agama mayoritas di beberapa negara Asia seperti
Thailand, Singapura, Kamboja, Myanmar, Taiwan, dsb. Pencetusnya ialah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Siddhartha_Gautama" title="Siddhartha Gautama">Siddhartha Gautama</a> yang dikenal sebagai <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gautama_Buddha" title="Gautama Buddha">Gautama
Buddha</a> oleh pengikut-pengikutnya. Ajaran Buddha sampai ke negara <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tiongkok" title="Tiongkok">Tiongkok</a> pada
tahun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/399" title="399">399</a> Masehi,
dibawa oleh seorang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bhiksu" title="Bhiksu">bhiksu</a>
bernama <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Fa_Hsien" title="Fa Hsien">Fa
Hsien</a>. Masyarakat Tiongkok mendapat pengaruhnya dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tibet" title="Tibet">Tibet</a> disesuaikan
dengan tuntutan dan nilai lokal.<br />
Setiap aliran Buddha berpegang kepada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tripitaka" title="Tripitaka">Tripitaka</a>
sebagai rujukan utama karena dalamnya tercatat sabda dan ajaran sang hyang
Buddha Gautama. Pengikut-pengikutnya kemudian mencatat dan mengklasifikasikan
ajarannya dalam 3 buku yaitu <i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sutta_Pi%E1%B9%ADaka" title="Sutta Piṭaka">Sutta
Piṭaka</a></i> (kotbah-kotbah Sang Buddha), <i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Vinaya_Pi%E1%B9%ADaka" title="Vinaya Piṭaka">Vinaya
Piṭaka</a></i> (peraturan atau tata tertib para bhikkhu) dan <i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Abhidhamma_Pi%E1%B9%ADaka" title="Abhidhamma Piṭaka">Abhidhamma Piṭaka</a></i> (ajaran hukum metafisika
dan psikologi).<br />
<h2 style="font-weight: normal;">
<b><span class="mw-headline"><span style="font-size: 12pt;">2. Konsep Ketuhanan
dalam Buddhisme</span></span></b></h2>
Perlu ditekankan bahwa Buddha bukan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tuhan" title="Tuhan">Tuhan</a>. Konsep <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tuhan_dalam_agama_Buddha" title="Tuhan dalam agama Buddha">ketuhanan dalam agama Buddha</a> berbeda
dengan konsep dalam <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Agama_Samawi" title="Agama Samawi">agama Samawi</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Dimana" title="Dimana">dimana</a> alam semesta
diciptakan oleh Tuhan dan tujuan akhir dari hidup manusia adalah kembali ke <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Surga" title="Surga">surga</a> ciptaan Tuhan
yang kekal.<br />
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">“Ketahuilah para bhikkhu bahwa ada
sesuatu Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Tercipta, Yang
Mutlak. Duhai para Bhikkhu, apabila tidak ada Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak
Menjelma, Yang Tidak Diciptakan, Yang Mutlak, maka tidak akan mungkin kita
dapat bebas dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang
lalu. Tetapi para bhikkhu, karena ada Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma,
Yang Tidak Tercipta, Yang Mutlak, maka ada kemungkinan untuk bebas dari
kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu.”</i><br />
Ungkapan di atas adalah pernyataan dari Buddha yang terdapat dalam Sutta
Pitaka, Udana VIII : 3, yang merupakan konsep Ketuhanan Yang Mahaesa dalam
agama Buddha. Ketuhanan Yang Mahaesa dalam <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Pali" title="Bahasa Pali">bahasa Pali</a>
adalah <i>Atthi Ajatang Abhutang Akatang Asamkhatang</i> yang artinya
"Suatu Yang Tidak Dilahirkan, Tidak Dijelmakan, Tidak Diciptakan dan Yang
Mutlak". Dalam hal ini, Ketuhanan Yang Maha Esa adalah suatu yang tanpa
aku (anatta), yang tidak dapat dipersonifikasikan dan yang tidak dapat
digambarkan dalam bentuk apa pun. Tetapi dengan adanya Yang Mutlak, yang tidak
berkondisi (asamkhata) maka manusia yang berkondisi (samkhata) dapat mencapai
kebebasan dari lingkaran kehidupan (samsara) dengan cara bermeditasi.<br />
Dengan membaca konsep Ketuhanan Yang Maha Esa ini, kita dapat melihat bahwa
konsep Ketuhanan dalam agama Buddha adalah berlainan dengan konsep Ketuhanan
yang diyakini oleh agama-agama lain. Perbedaan konsep tentang Ketuhanan ini
perlu ditekankan di sini, sebab masih banyak umat Buddha yang mencampur-adukkan
konsep Ketuhanan menurut agama Buddha dengan konsep Ketuhanan menurut
agama-agama lain sehingga banyak umat Buddha yang menganggap bahwa konsep
Ketuhanan dalam agama Buddha adalah sama dengan konsep Ketuhanan dalam
agama-agama lain.<br />
Bila kita mempelajari ajaran agama Buddha seperti yang terdapat dalam kitab
suci Tripitaka, maka bukan hanya konsep Ketuhanan yang berbeda dengan konsep
Ketuhanan dalam agama lain, tetapi banyak konsep lain yang tidak sama pula.
Konsep-konsep agama Buddha yang berlainan dengan konsep-konsep dari agama lain
antara lain adalah konsep-konsep tentang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Alam_semesta" title="Alam semesta">alam
semesta</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Terbentuknya_Bumi&action=edit&redlink=1" title="Terbentuknya Bumi (halaman belum tersedia)">terbentuknya Bumi</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Evolusi_manusia" title="Evolusi manusia">manusia</a>,
kehidupan manusia di alam semesta, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kiamat" title="Kiamat">kiamat</a> dan Keselamatan atau Kebebasan.<br />
Di dalam agama Buddha tujuan akhir hidup manusia adalah mencapai kebuddhaan
(<i>anuttara samyak sambodhi</i>) atau pencerahan sejati <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Dimana" title="Dimana">dimana</a> satu makhluk
tidak perlu lagi mengalami proses <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tumimbal_lahir" title="Tumimbal lahir">tumimbal
lahir</a>. Untuk mencapai itu pertolongan dan bantuan pihak lain tidak ada pengaruhnya.
Tidak ada dewa - dewi yang dapat membantu, hanya dengan usaha sendirilah
kebuddhaan dapat dicapai. Buddha hanya merupakan contoh, juru pandu, dan guru
bagi makhluk yang perlu melalui jalan mereka sendiri, mencapai pencerahan
rohani, dan melihat kebenaran & realitas sebenar-benarnya.<br />
<h2 style="font-weight: normal;">
<b><span class="mw-headline"><span style="font-size: 12pt;">3. Moral dalam
Buddhisme</span></span></b></h2>
Sebagai mana agama <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kristen" title="Kristen">Kristen</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Islam" title="Islam">Islam</a>, dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hindu" title="Hindu">Hindu</a> ajaran Buddha juga menjunjung tinggi nilai-nilai
kemoralan. Nilai-nilai kemoralan yang diharuskan untuk umat awam umat Buddha
biasanya dikenal dengan <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pancasila_%28Buddhis%29&action=edit&redlink=1" title="Pancasila (Buddhis) (halaman belum tersedia)">Pancasila</a>. Kelima nilai-nilai
kemoralan untuk umat awam adalah:<br />
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-size: 12pt;">Panatipata Veramani
Sikkhapadam Samadiyami</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-size: 12pt;">Adinnadana Veramani
Sikkhapadam Samadiyami</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-size: 12pt;">Kamesu Micchacara Veramani
Sikhapadam</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-size: 12pt;">Musavada Veramani Sikkhapadam
Samadiyami</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-size: 12pt;">Surameraya Majjapamadatthana
Veramani Sikkhapadam Samadiyami</span></li>
</ul>
Yang artinya:<br />
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l2 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-size: 12pt;">Aku bertekad akan melatih diri
menghindari pembunuhan makhluk hidup.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l2 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-size: 12pt;">Aku bertekad akan melatih diri
menghindari pencurian/mengambil barang yang tidak diberikan.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l2 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-size: 12pt;">Aku bertekad akan melatih diri
menghindari melakukan perbuatan asusila</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l2 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-size: 12pt;">Aku bertekad akan melatih diri
menghidari melakukan perkataan dusta</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l2 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-size: 12pt;">Aku bertekad akan melatih diri
menghindari makanan atau minuman yang dapat menyebabkan lemahnya kesadaran</span></li>
</ul>
Selain nilai-nilai moral di atas, agama Buddha juga amat menjunjung tinggi
karma sebagai sesuatu yang berpegang pada prinsip sebab akibat. Kamma (bahasa
Pali) atau Karma (bahasa Sanskerta) berarti perbuatan atau aksi. Jadi ada aksi
atau karma baik dan ada pula aksi atau karma buruk. Saat ini, istilah karma
sudah terasa umum digunakan, namun cenderung diartikan secara keliru sebagai
hukuman turunan/hukuman berat dan lain sebagainya. Guru Buddha dalam Nibbedhika
Sutta; Anguttara Nikaya 6.63 menjelaskan secara jelas arti dari kamma:<br />
”Para bhikkhu, cetana (kehendak)lah yang kunyatakan sebagai kamma. Setelah
berkehendak, orang melakukan suatu tindakan lewat tubuh, ucapan atau pikiran.”<br />
Jadi, kamma berarti semua jenis kehendak (cetana), perbuatan yang baik
maupun buruk/jahat, yang dilakukan oleh jasmani (kaya), perkataan (vaci) dan
pikiran (mano), yang baik (kusala) maupun yang jahat (akusala).<br />
Kamma atau sering disebut sebagai Hukum Kamma merupakan salah satu hukum
alam yang berkerja berdasarkan prinsip sebab akibat. Selama suatu makhluk
berkehendak, melakukan kamma (perbuatan) sebagai sebab maka akan menimbulkan
akibat atau hasil. Akibat atau hasil yang ditimbulkan dari kamma disebut
sebagai Kamma Vipaka.<br />
<h2 style="font-weight: normal;">
<b><span class="mw-headline"><span style="font-size: 12pt;">4. Aliran Buddha</span></span></b></h2>
Ada beberapa aliran dalam agama Buddha:<br />
<ol start="1" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-size: 12pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Buddha_Theravada" title="Buddha Theravada">Buddha Theravada</a></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-size: 12pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Buddha_Mahayana" title="Buddha Mahayana">Buddha
Mahayana</a>: <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Zen" title="Zen">Zen</a></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-size: 12pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Vajrayana" title="Vajrayana">Buddha
Vajrayana</a></span></li>
</ol>
<h3 style="font-weight: normal;">
<b><span class="mw-headline"><span style="font-size: 12pt;">5. Buddha Mahayana</span></span></b></h3>
<h3 style="font-weight: normal;">
</h3>
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sutra_Teratai" title="Sutra Teratai">Sutra
Teratai</a> merupakan rujukan sampingan penganut Buddha aliran <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Buddha_Mahayana" title="Buddha Mahayana">Mahayana</a>.
Tokoh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kwan_Im" title="Kwan Im">Kwan
Im</a> yang bermaksud "maha mendengar" atau nama Sansekertanya
"<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Avalokite%C5%9Bvara" title="Avalokiteśvara">Avalokiteśvara</a>" merupakan
tokoh Mahayana dan dipercayai telah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Titis" title="Titis">menitis</a> beberapa kali dalam alam manusia untuk
memimpin umat manusia ke jalan kebenaran. Dia diberikan sifat-sifat keibuan
seperti penyayang dan lemah lembut. Menurut sejarahnya Avalokitesvara adalah
seorang lelaki murid Buddha, akan tetapi setelah pengaruh Buddha masuk ke
Tiongkok, profil ini perlahan-lahan berubah menjadi sosok feminin dan
dihubungkan dengan legenda yang ada di Tiongkok sebagai seorang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Dewi" title="Dewi">dewi</a>.<br />
Penyembahan kepada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Amitabha" title="Amitabha">Amitabha</a> Buddha (Amitayus)
merupakan salah satu aliran utama Buddha <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mahayana" title="Mahayana">Mahayana</a>.
Sorga Barat merupakan tempat tujuan umat Buddha aliran Sukhavati selepas mereka
meninggal dunia dengan berkat kebaktian mereka terhadap Buddha Amitabha <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Dimana" title="Dimana">dimana</a> mereka
tidak perlu lagi mengalami proses reinkarnasi dan dari sana menolong semua
makhluk hidup yang masih menderita di bumi.<br />
Mereka mempercayai mereka akan lahir semula di Sorga Barat untuk menunggu
saat Buddha Amitabha memberikan khotbah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Dhamma" title="Dhamma">Dhamma</a> dan
Buddha Amitabha akan memimpin mereka ke tahap mencapai 'Buddhi' (tahap
kesempurnaan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Dimana" title="Dimana">dimana</a>
kejahilan, kebencian dan ketamakan tidak ada lagi). Ia merupakan pemahaman
Buddha yang paling disukai oleh orang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tionghoa" title="Tionghoa">Tionghoa</a>.<br />
Seorang Buddha bukannya dewa atau makhluk suci yang memberikan kesejahteraan.
Semua Buddha adalah pemimpin segala kehidupan ke arah mencapai kebebasan
daripada kesengsaraan. Hasil amalan ajaran Buddha inilah yang akan membawa
kesejahteraan kepada pengamalnya.<br />
Menurut <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Buddha_Gautama" title="Buddha Gautama">Buddha Gautama</a> , kenikmatan
Kesadaran <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nirwana" title="Nirwana">Nirwana</a>
yang dicapainya di bawah pohon Bodhi, tersedia kepada semua makhluk apabila
mereka dilahirkan sebagai manusia. Menekankan konsep ini, aliran Buddha <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mahayana" title="Mahayana">Mahayana</a>
khususnya merujuk kepada banyak Buddha dan juga <i>bodhisattva</i> (makhluk
yang tekad "committed" pada Kesadaran tetapi menangguhkan Nirvana
mereka agar dapat membantu orang lain pada jalan itu). Dalam <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tipitaka" title="Tipitaka">Tipitaka</a>
suci - intipati teks suci Buddha - tidak terbilang Buddha yang lalu dan hidup
mereka telah disebut "spoken of", termasuk Buddha yang akan datang, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Maitreya" title="Maitreya">Buddha
Maitreya</a> .<br />
<h3 style="font-weight: normal;">
<b><span class="mw-headline"><span style="font-size: 12pt;">6. Buddha Theravada</span></span></b></h3>
Aliran Theravada adalah aliran yang memiliki sekolah Buddha tertua yang
tinggal sampai saat ini, dan untuk berapa abad mendominasi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sri_Langka" title="Sri Langka">Sri
Langka</a> dan wilayah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Asia_Tenggara" title="Asia Tenggara">Asia
Tenggara</a> (sebagian dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tiongkok" title="Tiongkok">Tiongkok</a>
bagian barat daya, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kamboja" title="Kamboja">Kamboja</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Laos" title="Laos">Laos</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Myanmar" title="Myanmar">Myanmar</a>,
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Malaysia" title="Malaysia">Malaysia</a>,
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" title="Indonesia">Indonesia</a>
dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Thailand" title="Thailand">Thailand</a>)
dan juga sebagian <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Vietnam" title="Vietnam">Vietnam</a>.
Selain itu populer pula di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Singapura" title="Singapura">Singapura</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Australia" title="Australia">Australia</a>.<br />
<h4 style="font-weight: normal; margin-left: 0cm;">
<b><span class="mw-headline"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Gramatika</span></span></b></h4>
Theravada berasal dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Pali" title="Bahasa Pali">bahasa Pali</a> yang terdiri dari
dua kata yaitu thera dan vada. Thera berarti <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sesepuh&action=edit&redlink=1" title="Sesepuh (halaman belum tersedia)">sesepuh</a>
khususnya sesepuh terdahulu , dan vada berarti perkataan atau <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ajaran&action=edit&redlink=1" title="Ajaran (halaman belum tersedia)">ajaran</a>. Jadi
Theravada berarti Ajaran Para Sesepuh.<br />
Istilah Theravada muncul sebagai salah satu aliran agama Buddha dalam <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dipavamsa&action=edit&redlink=1" title="Dipavamsa (halaman belum tersedia)">Dipavamsa</a>,
catatan awal sejarah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sri_Lanka" title="Sri Lanka">Sri Lanka</a> pada abad ke-4
Masehi. Istilah ini juga tercatat dalam <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mahavamsa&action=edit&redlink=1" title="Mahavamsa (halaman belum tersedia)">Mahavamsa</a>,
sebuah catatan sejarah penting yang berasal dari abad ke-5 Di yakini Theravada
merupakan wujud lain dari salah satu aliran agama Buddha terdahulu yaitu <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sthaviravada&action=edit&redlink=1" title="Sthaviravada (halaman belum tersedia)">Sthaviravada</a>
(<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Sanskerta" title="Bahasa Sanskerta">Bahasa Sanskerta</a>: Ajaran Para
Sesepuh) , sebuah aliran agama Buddha awal yang terbentuk pada <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sidang_Agung_Sangha&action=edit&redlink=1" title="Sidang Agung Sangha (halaman belum tersedia)">Sidang Agung Sangha</a>
ke-2 (443 SM). Dan juga merupakan wujud dari aliran <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Vibhajjavada&action=edit&redlink=1" title="Vibhajjavada (halaman belum tersedia)">Vibhajjavada</a>
yang berarti <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ajaran_Analisis&action=edit&redlink=1" title="Ajaran Analisis (halaman belum tersedia)">Ajaran Analisis</a>
(Doctrine of Analysis) atau <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Agama_Akal_Budi&action=edit&redlink=1" title="Agama Akal Budi (halaman belum tersedia)">Agama Akal Budi</a>
(Religion of Reason).<br />
<h4 style="font-weight: normal; margin-left: 0cm;">
<b><span class="mw-headline"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sejarah</span></span></b></h4>
Sejarah Theravada tidak lepas dari sejarah Buddha Gautama sebagai pendiri
agama Buddha. Setelah Sang Buddha <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Parinibbana&action=edit&redlink=1" title="Parinibbana (halaman belum tersedia)">parinibbana</a>
(543 SM), tiga bulan kemudian diadakan Sidang Agung Sangha (<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sangha_Samaya&action=edit&redlink=1" title="Sangha Samaya (halaman belum tersedia)">Sangha Samaya</a>).<br />
Diadakan pada tahun 543 SM (3 bulan setelah bulan Mei), berlangsung selama 2
bulan Dipimpin oleh <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Y.A._Maha_Kassapa&action=edit&redlink=1" title="Y.A. Maha Kassapa (halaman belum tersedia)">Y.A. Maha Kassapa</a>
dan dihadiri oleh 500 orang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bhikkhu" title="Bhikkhu">Bhikkhu</a> yang semuanya <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Arahat" title="Arahat">Arahat</a>.
Sidang diadakan di <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Goa_Satapani&action=edit&redlink=1" title="Goa Satapani (halaman belum tersedia)">Goa Satapani</a>
di kota <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Rajagaha&action=edit&redlink=1" title="Rajagaha (halaman belum tersedia)">Rajagaha</a>.
Sponsor sidang agung ini adalah <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Raja_Ajatasatu&action=edit&redlink=1" title="Raja Ajatasatu (halaman belum tersedia)">Raja Ajatasatu</a>.
Tujuan Sidang adalah menghimpun Ajaran Sang Buddha yang diajarkan kepada orang
yang berlainan, di tempat yang berlainan dan dalam waktu yang berlainan. Mengulang
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Dhamma" title="Dhamma">Dhamma</a>
dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Vinaya" title="Vinaya">Vinaya</a>
agar Ajaran Sang Buddha tetap murni, kuat, melebihi ajaran-ajaran lainnya. <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Y.A._Upali&action=edit&redlink=1" title="Y.A. Upali (halaman belum tersedia)">Y.A. Upali</a>
mengulang Vinaya dan <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Y.A._Ananda&action=edit&redlink=1" title="Y.A. Ananda (halaman belum tersedia)">Y.A. Ananda</a>
mengulang Dhamma.<br />
Sidang Agung Sangha ke-2, pada tahun 443 SM , <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Dimana" title="Dimana">dimana</a> awal
Buddhisme mulai terbagi menjadi 2. Di satu sisi kelompok yang ingin perubahan
beberapa peraturan minor dalam Vinaya, di sisi lain kelompok yang
mempertahankan Vinaya apa adanya. Kelompok yang ingin perubahan Vinaya
memisahkan diri dan dikenal dengan Mahasanghika yang merupakan cikal bakal
Mahayana. Sedangkan yang mempertahankan Vinaya disebut Sthaviravada.<br />
Sidang Agung Sangha ke-3 (313 SM), Sidang ini hanya diikuti oleh kelompok <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sthaviravada&action=edit&redlink=1" title="Sthaviravada (halaman belum tersedia)">Sthaviravada</a>.
Sidang ini memutuskan untuk tidak mengubah Vinaya, dan <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Moggaliputta_Tissa&action=edit&redlink=1" title="Moggaliputta Tissa (halaman belum tersedia)">Moggaliputta Tissa</a>
sebagai pimpinan sidang menyelesaikan buku Kathavatthu yang berisi
penyimpangan-penyimpangan dari aliran lain. Saat itu pula <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Abhidhamma&action=edit&redlink=1" title="Abhidhamma (halaman belum tersedia)">Abhidhamma</a>
dimasukkan. Setelah itu ajaran-ajaran ini di tulis dan disahkan oleh sidang.
Kemudian <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Y.M._Mahinda&action=edit&redlink=1" title="Y.M. Mahinda (halaman belum tersedia)">Y.M. Mahinda</a>
(putra Raja Asoka) membawa <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tipitaka" title="Tipitaka">Tipitaka</a> ini ke Sri Lanka
tanpa ada yang hilang sampai sekarang dan menyebarkan Buddha Dhamma di sana. Di
sana ajaran ini dikenal sebagai Theravada.<br />
<h4 style="font-weight: normal; margin-left: 0cm;">
<b><span class="mw-headline"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kitab Suci Buddhisme</span></span></b></h4>
Kitab Suci yang dipergunakan dalam agama <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Buddha_Theravada" title="Buddha Theravada">Buddha
Theravada</a> adalah Kitab Suci <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tripitaka" title="Tripitaka">Tripitaka</a>
yang dikenal sebagai <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kanon_Pali" title="Kanon Pali">Kanon Pali</a> (Pali Canon). Kitab
suci Agama Buddha yang paling tua, yang diketahui hingga sekarang, tertulis
dalam Bahasa Pali/Magadhi Kuno, yang terbagi dalam tiga kelompok besar (yang
disebut sebagai "pitaka" atau "keranjang") yaitu: <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Vinaya_Pitaka" title="Vinaya Pitaka">Vinaya
Pitaka</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sutta_Pi%E1%B9%ADaka" title="Sutta Piṭaka">Sutta Piṭaka</a>, dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Abhidhamma_Pitaka" title="Abhidhamma Pitaka">Abhidhamma
Pitaka</a>. Karena terdiri dari tiga kelompok tersebut, maka Kitab Suci
Agama Buddha dinamakan Tipitaka (Pali).<br />
<h2 style="font-weight: normal;">
<b><span class="mw-headline"><span style="font-size: 12pt;">7. Ajaran Buddhisme</span></span></b></h2>
<h3>
<span class="mw-headline"><span style="font-size: 12pt;">Empat Kebenaran Mulia</span></span><span style="font-size: 12pt;"></span></h3>
Ajaran dasar Buddhisme dikenal sebagai <b>Empat Kebenaran Mulia</b>, yang
meliputi:<br />
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l4 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><i><span style="font-size: 12pt;">Dukkha Ariya Sacca</span></i><span style="font-size: 12pt;"> (Kebenaran Arya tentang Dukkha),</span></li>
</ul>
Dukha ialah penderitaan. Dukha menjelaskan bahwa ada lima pelekatan kepada
dunia yang merupakan penderitaan. Kelima hal itu adalah kelahiran, umur tua,
sakit, mati, disatukan dengan yang tidak dikasihi, dan tidak mencapai yang
diinginkan.<br />
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l2 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><i><span style="font-size: 12pt;">Dukkha Samudaya Ariya Sacca</span></i><span style="font-size: 12pt;"> (Kebenaran Ariya tentang Asal Mula Dukkha),</span></li>
</ul>
Samudaya ialah sebab. Setiap penderitaan pasti memiliki sebab, contohnya:
yang menyebabkan orang dilahirkan kembali adalah adanya keinginan kepada hidup.<br />
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l3 level1 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><i><span style="font-size: 12pt;">Dukkha Nirodha Ariya Sacca</span></i><span style="font-size: 12pt;"> (Kebenaran Ariya tentang Terhentinya Dukkha),</span></li>
</ul>
Nirodha ialah pemadaman. Pemadaman kesengsaraan dapat dilakukan dengan
menghapus keinginan secara sempurna sehingga tidak ada lagi tempat untuk
keinginan tersebut.<br />
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><i><span style="font-size: 12pt;">Dukkha Nirodha Ariya Sacca</span></i><span style="font-size: 12pt;"> (Kebenaran Ariya tentang Jalan yang Menuju
Terhentinya Dukkha).</span></li>
</ul>
Marga ialah jalan kelepasan. Jalan kelepasan merupakan cara-cara yang harus
ditempuh kalau kita ingin lepas dari kesengsaraan. Delapan jalan kebenaran akan
dibahas lebih mendalam pada pokok pembahasan yang selanjutnya.<br />
Inti ajaran Buddha menjelaskan bahwa hidup adalah untuk menderita. Jika di
dunia ini tidak ada penderitaan, maka Buddha pun tidak akan menjelma di dunia.
Semua hal yang terjadi pada manusia merupakan wujud dari penderitaan itu
sendiri. Saat hidup, sakit, dipisahkan dari yang dikasihi dan lain-lain,
merupakan wujud penderitaan seperti yang sudah dijelaskan diatas. Bahkan
kesenangan yang dialami manusia, dianggap sebagai sumber penderitaan karena
tidak ada kesenangan yang kekal di dunia ini. Kesenangan atau kegirangan
bergantung kepada ikatannya dengan sumber kesenangannya itu, padahal sumber
kesenangan tadi berada di luar diri manusia. Sumber itu tidak mungkin dipengang
atau diraba oleh manusia, karena tidak ada sesuatu yang tetap berada. Semua
penderitaan disebabkan karena kehausan. Untuk menerangkan hal ini diajarkanlah
yang disebut pratitya samutpada, artinya pokok permulaan yang bergantungan.
Setiap kejadian pasti memiliki keterkaitan dengan pokok permulaan yang
sebelumnya. Ada 12 pokok permulaan yang menjadi fokus pratitya samutpada.<br />
<h3 style="font-weight: normal;">
<b><span class="mw-headline"><span style="font-size: 12pt;">8. Jalan Utama
Berunsur Delapan</span></span></b></h3>
Agar terlepas dari penderitaan mereka mereka harus melalui <b>Jalan Utama
Berunsur Delapan</b> <i>Sradha</i> atau iman, yaitu:<br />
<ol start="1" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo5; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-size: 12pt;">Percaya yang benar (<i>Samma
ditthi</i>).<br />
Sraddha atau iman yang terdiri dari “percaya yang benar” ini memberikan
pendahuluan yang terdiri dari: Percaya dan menyerahkan diri kepada Buddha
sebagai guru yang berwenang mengajarkan kebenaran, percaya menyerahkan
diri kepada dharma atau ajaran buddha, sebagai yang membawanya kepada
kelepasan, dan percaya setelah menyerahkan diri kepada jemaat sebagai
jalan yang dilaluinya. Sila yaitu usaha untuk mencapai moral yang tinggi.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo5; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-size: 12pt;">Maksud yang benar (<i>Samma
sankappa</i>), merupakan hasil “percaya yang benar” yakin bahwa jalan
petunjuka budha adalah jalan yang benar</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo5; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-size: 12pt;">Kata-kata yang benar (<i>Samma
vaca</i>), maksudnya orang harus menjauhkan diri dari kebohongan dan
membicarakan kejahatan orang lain, mengucapkan kata-kata yang kasar, serta
melakukan percakapan yang tidak senonoh.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo5; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-size: 12pt;">Perbuatan yang benar (<i>Samma
kammanta</i>), maksudnya bahwa dalam segala perbuatan orang tak boleh
mencari keuntungan sendiri.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo5; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-size: 12pt;">Hidup yang benar (<i>Samma
ajiva</i>), maksudnya secara lahir dan batin orang harus murni atau bebas
dari penipuan diri</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo5; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-size: 12pt;">Usaha yang benar (<i>Samma
vayama</i>), maksudnya seperti pengawasan hawa nafsu agar jangan sampai
terjadi tabiat-tabiat yang jahat.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo5; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-size: 12pt;">Ingatan yang benar (<i>Samma
sati</i>), maksudnya pengawasan akal, rencana atau emosi yang merusak
kesehatan moral</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo5; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-size: 12pt;">Semadi yang benar (<i>Samma
samadhi</i>)</span></li>
</ol>
Semadi itu sendiri terbagi menjadi 2 bagian yaitu persiapan atau upcara
semadi dan semadinya sendiri. Persiapan atau upacara semadi ini maksudnya kita
harus merenungi kehidupan dalam agamannya seperti 7 jalan kebenaran yang
dibahas tadi dengan empat bhawana,yaitu: <b><i><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Metta&action=edit&redlink=1" title="Metta (halaman belum tersedia)">metta</a></i></b>
(persahabatan yang universal), <b><i><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Karuna&action=edit&redlink=1" title="Karuna (halaman belum tersedia)">karuna</a></i></b>
(belas kasih yang universal), <b><i><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mudita&action=edit&redlink=1" title="Mudita (halaman belum tersedia)">mudita</a></i></b>
(kesenangan dalam keuntungan dan akan segala sesuatu), dan <b><i><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Upakkha&action=edit&redlink=1" title="Upakkha (halaman belum tersedia)">upakkha</a></i></b>
(tidak tergerak oleh apa saja yang menguntungkan diri sendiri, teman, musuh dan
sebagainya. Sesudah merenungkan hal-hal tersebut barulah masuk kedalam semadi
yang sebenarnya dalam 4 tingkatan yaitu: mengerti lahir dan batinnya,
mendapatkan damai batiniahnya, menghilangkan kegirangannya sehingga menjadi
orang yang tenang, sampai akhirnya sukha dan dukha lenyap dari semuanya, dan
rasa hatinya disudikan. Dengan demikianlah orang sampai pada kelepasan dari
penderitaan.<br />
Secara umum sama dengan aliran agama Buddha lainnya, Theravada mengajarkan
mengenai pembebasan akan dukkha (penderitaan) yang ditempuh dengan menjalankan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sila" title="Sila">sila</a>
(kemoralan), <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Samadhi&action=edit&redlink=1" title="Samadhi (halaman belum tersedia)">samadhi</a>
(konsentrasi) dan <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Panna&action=edit&redlink=1" title="Panna (halaman belum tersedia)">panna</a>
(kebijaksanaan).<br />
Agama Buddha Theravada hanya mengakui <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Buddha_Gautama" title="Buddha Gautama">Buddha
Gautama</a> sebagai Buddha sejarah yang hidup pada masa sekarang.
Meskipun demikian Theravada mengakui pernah ada dan akan muncul Buddha-Buddha
lainnya.<br />
Dalam Theravada terdapat 2 jalan yang dapat ditempuh untuk mencapai <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pencerahan_Sempurna&action=edit&redlink=1" title="Pencerahan Sempurna (halaman belum tersedia)">Pencerahan Sempurna</a>
yaitu <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Jalan_Arahat&action=edit&redlink=1" title="Jalan Arahat (halaman belum tersedia)">Jalan Arahat</a>
(Arahatship) dan <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Jalan_Kebuddhaan&action=edit&redlink=1" title="Jalan Kebuddhaan (halaman belum tersedia)">Jalan Kebuddhaan</a>
(Buddhahood).<br />
<h2 style="font-weight: normal;">
<b><span class="mw-headline"><span style="font-size: 12pt;">9. Hari Raya</span></span></b></h2>
Terdapat empat hari raya besar dalam Agama Buddha. Namun satu-satunya yang
dikenal luas masyarakat adalah Hari Raya Trisuci <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Waisak" title="Waisak">Waisak</a>,
sekaligus satu-satunya hari raya umat Buddha yang dijadikan hari libur nasional
Indonesia setiap tahunnya.<br />
<h3 style="font-weight: normal;">
<b><span class="mw-headline"><span style="font-size: 12pt;">10. Waisak</span></span></b></h3>
Penganut Buddha merayakan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hari_Waisak" title="Hari Waisak">Hari Waisak</a> yang merupakan
peringatan 3 peristiwa. Yaitu, hari kelahiran Pangeran Siddharta (nama sebelum
menjadi Buddha), hari pencapaian Penerangan Sempurna Pertapa Gautama, dan hari
Sang Buddha wafat atau mencapai Nibbana/Nirwana. Hari Waisak juga dikenal
dengan nama Visakah Puja atau Buddha Purnima di India, Vesak di Malaysia dan
Singapura, Visakha Bucha di Thailand, dan Vesak di Sri Lanka. Nama ini diambil
dari bahasa Pali "Wesakha", yang pada gilirannya juga terkait dengan
"Waishakha" dari bahasa Sanskerta<br />
<h3 style="font-weight: normal;">
<b><span class="mw-headline"><span style="font-size: 12pt;">11. Kathina</span></span></b></h3>
Hari raya Kathina merupakan upacara persembahan jubah kepada Sangha setelah
menjalani Vassa. Jadi setelah masa Vassa berakhir, umat Buddha memasuki masa
Kathina atau bulan Kathina. Dalam kesempatan tersebut, selain memberikan
persembahan jubah Kathina, umat Buddha juga berdana kebutuhan pokok para
Bhikkhu, perlengkapan vihara, dan berdana untuk perkembangan dan kemajuan agama
Buddha.<br />
<h3 style="font-weight: normal;">
<b><span class="mw-headline"><span style="font-size: 12pt;">12. Asadha</span></span></b></h3>
Kebaktian untuk memperingati Hari besar Asadha disebut Asadha Puja / Asalha
Puja. Hari raya Asadha, diperingati 2 (dua) bulan setelah Hari Raya Waisak,
guna memperingati peristiwa <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Dimana" title="Dimana">dimana</a> Buddha membabarkan Dharma untuk pertama
kalinya kepada 5 orang pertapa (Panca Vagiya) di Taman Rusa Isipatana, pada
tahun 588 Sebelum Masehi. Kelima pertapa tersebut adalah Kondanna, Bhadiya, Vappa,
Mahanama dan Asajji, dan sesudah mendengarkan khotbah Dharma, mereka mencapai
arahat. Lima orang pertapa, bekas teman berjuang Buddha dalam bertapa menyiksa
diri di hutan Uruvela merupakan orang-orang yang paling berbahagia, karena
mereka mempunyai kesempatan mendengarkan Dhamma untuk pertama kalinya.
Selanjutnya, bersama dengan Panca Vagghiya Bhikkhu tersebut, Buddha membentuk
Arya Sangha Bhikkhu(Persaudaraan Para Bhikkhu Suci) yang pertama (tahun 588
Sebelum Masehi ). Dengan terbentuknya Sangha, maka Tiratana (Triratna) menjadi
lengkap. Sebelumnya, baru ada Buddha dan Dhamma (yang ditemukan oleh Buddha).<br />
Tiratana atau Triratna berarti Tiga Mustika, terdiri atas Buddha, Dhamma dan
Sangha. Tiratana merupakan pelindung umat Buddha. Setiap umat Buddha berlindung
kepada Tiratana dengan memanjatkan paritta Tisarana ( Trisarana ). Umat Buddha
berlindung kepada Buddha berarti umat Buddha memilih Buddha sebagai guru dan
teladannya. Umat Buddha berlindung kepada Dhamma berarti umat Buddha yakin
bahwa Dhamma mengandung kebenaran yang bila dilaksanakan akan mencapai akhir
dari dukkha. Umat Buddha berlindung kepada Sangha berarti umat Buddha yakin
bahwa Sangha merupakan pewaris dan pengamal Dhamma yang patut dihormati.<br />
Khotbah pertama yang disampaikan oleh Buddha pada hari suci Asadha ini
dikenal dengan nama Dhamma Cakka Pavattana Sutta, yang berarti Khotbah
Pemutaran Roda Dhamma. Dalam Khotbah tersebut, Buddha mengajarkan mengenai <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Empat_Kebenaran_Mulia" title="Empat Kebenaran Mulia">Empat Kebenaran Mulia</a>( Cattari
Ariya Saccani ) yang menjadi landasan pokok Buddha Dhamma.<br />
<h3 style="font-weight: normal;">
<b><span class="mw-headline"><span style="font-size: 12pt;">13. Magha Puja</span></span></b></h3>
Hari Besar Magha Puja memperingati disabdakannya Ovadha Patimokha, Inti
Agama Buddha dan Etika Pokok para Bhikkhu. Sabda Sang Buddha di hadapan 1.250
Arahat yang kesemuanya arahat tersebut ditasbihkan sendiri oleh Sang Buddha
(Ehi Bhikkhu), yang kehadirannya itu tanpa diundang dan tanpa ada perjanjian
satu dengan yang lain terlebih dahulu, Sabda Sang Buddha bertempat di Vihara
Veluvana, Rajagaha. Tempat ibadah agama Buddha disebut <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Vihara" title="Vihara">Vihara</a>.<br />
<h2 style="font-weight: normal;">
<b><span class="mw-headline"><span style="font-size: 12pt;">14. Penyebaran di
Asia dan Indonesia</span></span></b></h2>
Agama Buddha mulai berkembang di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/India" title="India">India</a>, yaitu tempat dimana Buddha Gautama mengajarkan
ajarannya. Setelah wafatnya Buddha Gautama, ajaran tersebut tidak lenyap begitu
saja, melainkan disebarkan oleh para pemuka agama sehingga bertahan sampai
sekarang di berbagai belahan dunia, khususnya di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Asia" title="Asia">Asia</a>.<br />
<h3 style="font-weight: normal;">
<b><span class="mw-headline"><span style="font-size: 12pt;">15. Penyebaran di
India dan Asia Tengah</span></span></b></h3>
Dimulai dari India, tempat dimana Buddha Gautama lahir dan wafat. 100 tahun
setelah Buddha mencapai <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nirwana" title="Nirwana">Nirwana</a>, ajaran Buddha Gautama
mulai memudar sehingga para <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Biksu" title="Biksu">biksu</a> disana memutuskan untuk mulai melestarikannya
agar tetap hidup. Hal pertama yang dilakukan adalah dengan membuat <i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Dharma" title="Dharma">Dharma</a></i>
atau pengajaran. Di India jugalah tempat dimana mulai terbentuknya aliran <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mahayana" title="Mahayana">Mahayana</a>
dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Theravada" title="Theravada">Theravada</a>
akibat perselisihan antara kelompok biarawan dan para kaum tua.Theravada
umumnya mengajarkan bahwa tujuan tertinggi adalah menjadi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Arahat" title="Arahat">arahat</a>,
sedangkan Mahayana mengajarkan bahwa tujuan yang paling berharga adalah dengan
mencapai Kebuddhaan. Selain melalui kaum biarawan,agama Buddha juga disebarkan
oleh raja-raja besar di India seperti <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Raja_Ashoka" title="Raja Ashoka">Raja
Ashoka</a>. Ia mengajarkan kepada rakyatnya untuk tidak berpikiran jahat
seperti serakah dan mudah marah. Ia menanamkan nilai-nilai moral, seperti
menghargai kebenaran, cinta kasih dan amal. Ashoka juga mengirim misionaris
Buddha keberbagai negara tetangga, termasuk ke Sri Lanka dimana mereka diterima
baik sehingga Sri Lanka menjadi basis agama Buddha.<br />
<h3 style="font-weight: normal;">
<b><span class="mw-headline"><span style="font-size: 12pt;">16. Penyebaran di
Asia Timur</span></span></b></h3>
Selama abad <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/3_SM" title="3 SM">3
SM</a>, Raja Asoka mengirimkan misionaris ke barat laut India yaitu <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pakistan" title="Pakistan">Pakistan</a>
dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Afganistan" title="Afganistan">Afganistan</a>.
Misi ini mencapai sukses besar karena kawasan ini segera menjadi pusat
pembelajaran agama Buddha yang memiliki banyak biksu terkemuka dan sarjana.
Ketika para pedagang Asia Tengah datang ke wilayah ini untuk berdagang, mereka
belajar tentang Buddhisme dan menerimanya sebagai agama mereka. Dengan dukungan
dari pedagang, <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Biara_gua&action=edit&redlink=1" title="Biara gua (halaman belum tersedia)">biara gua</a>
banyak didirikan di sepanjang rute perdagangan di seluruh Asia Tengah. Pada
abad <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/2_SM" title="2 SM">2
SM</a>, beberapa kota Asia Tengah seperti <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Khotan" title="Khotan">Khotan</a>,
telah menjadi pusat penting bagi Buddhisme. Melalui <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Jalan_Sutera&action=edit&redlink=1" title="Jalan Sutera (halaman belum tersedia)">Jalan Sutera</a>
inilah, pertama kalinya orang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tiongkok" title="Tiongkok">Tiongkok</a> (sekarang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Cina" title="Cina">Cina</a>)
mengenal agama Buddha dari orang-orang di Asia Tengah yang sudah beragama Buddha.
Bentuk awal penyebaran agama Buddha di Cina adalah dengan adanya penerjemah
yang bertugas menerjemahkan teks penting mengenai ajaran Buddha dari bahasa
India ke bahasa Cina kala itu. Selain itu, juga lahirnya berbagai karya seni
dan pahat dimana patung-patung Buddha dibuat. Bentuk perkembangan lainnya
adalah dengan dibangunnya sekolah ajaran Buddha di Tiongkok yang mencakup <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Seni" title="Seni">seni</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Patung" title="Patung">patung</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Arsitektur" title="Arsitektur">arsitektur</a>
dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Filsafat" title="Filsafat">filsafat</a>
waktu itu. Ada pula biarawan Tiongkok yang pergi ke <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Semenanjung_Korea" title="Semenanjung Korea">Semenanjung
Korea</a> untuk memperkenalkan agama Buddha kepada kerajaan-kerajaan
yang ada di Korea pada waktu itu. Sehingga pada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Abad_ke-6" title="Abad ke-6">abad
ke-6</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Abad_ke-7" title="Abad ke-7">abad ke-7</a>, agama Buddha telah
berkembang di bawah kerajaan tersebut. Selain di Korea, Buddhisme juga
berkembang di kepulauan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jepang" title="Jepang">Jepang</a>.<br />
<h3 style="font-weight: normal;">
<b><span class="mw-headline"><span style="font-size: 12pt;">17. Penyebaran di
Asia Tenggara</span></span></b></h3>
Pada awal era <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Masehi" title="Masehi">masehi</a>,
orang-orang di berbagai belahan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Asia_Tenggara" title="Asia Tenggara">Asia
Tenggara</a> datang untuk mengetahui ajaran Buddha sebagai hasil dari
meningkatnya hubungan dengan para pedagang India yang datang ke wilayah
tersebut untuk berdagang. Pedagang ini tidak hanya berdagang di Asia Tenggara,
tetapi juga membawa agama mereka dan budaya dengan mereka. Di bawah pengaruh
mereka, orang-orang setempat mulai mengenal agama Buddha, tapi tetap
mempertahankan keyakinan lama dan adat istiadat mereka. Sejak masuk di <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Semenanjung_Indocina&action=edit&redlink=1" title="Semenanjung Indocina (halaman belum tersedia)">semenanjung Indocina</a>
(sekarang bagian Asia Tenggara), Buddhisme mulai masuk di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Birma" title="Birma">Birma</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Siam" title="Siam">Siam</a>
(sekarang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Thailand" title="Thailand">Thailand</a>),
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Vietnam" title="Vietnam">Vietnam</a>,
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Semenanjung_Malaya" title="Semenanjung Malaya">semenanjung Malaya</a> (sekarang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Malaysia_Barat" title="Malaysia Barat">Malaysia
Barat</a>) dan kepulauan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nusantara" title="Nusantara">nusantara</a> (sekarang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" title="Indonesia">Indonesia</a>).<br />
<h3 style="font-weight: normal;">
<b><span class="mw-headline"><span style="font-size: 12pt;">18. Penyebaran di
Nusantara</span></span></b></h3>
Pada akhir <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Abad_ke-5" title="Abad ke-5">abad
ke-5</a>, seorang biksu Buddha dari India mendarat di sebuah kerajaan di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Jawa" title="Pulau Jawa">Pulau Jawa</a>,
tepatnya di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Tengah" title="Jawa Tengah">Jawa Tengah</a> sekarang. Pada akhir <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Abad_ke-7" title="Abad ke-7">abad ke-7</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/I_Tsing" title="I Tsing">I Tsing</a>,
seorang peziarah Buddha dari Tiongkok, berkunjung ke <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Sumatera" title="Pulau Sumatera">Pulau
Sumatera</a> (kala itu disebut <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Swarnabhumi&action=edit&redlink=1" title="Swarnabhumi (halaman belum tersedia)">Swarnabhumi</a>), yang kala itu
merupakan bagian dari kerajaan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sriwijaya" title="Sriwijaya">Sriwijaya</a>. Ia menemukan bahwa Buddhisme diterima secara
luas oleh rakyat, dan ibukota Sriwijaya (sekarang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Palembang" title="Palembang">Palembang</a>),
merupakan pusat penting untuk pembelajaran Buddhisme (kala itu <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Buddha_Vajrayana" title="Buddha Vajrayana">Buddha
Vajrayana</a>). I Tsing belajar di Sriwijaya selama beberapa waktu sebelum
melanjutkan perjalanannya ke India.<br />
Pada pertengahan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Abad_ke-8" title="Abad ke-8">abad ke-8</a>, Jawa Tengah berada di bawah kekuasaan
raja-raja <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Dinasti_Syailendra" title="Dinasti Syailendra">Dinasti Syailendra</a> yang merupakan penganut
Buddhisme. Mereka membangun berbagai monumen Buddha di Jawa, yang paling
terkenal yaitu <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Borobudur" title="Candi Borobudur">Candi Borobudur</a>. Monumen ini selesai di bagian awal
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Abad_ke-9" title="Abad ke-9">abad ke-9</a>.<br />
Di pertengahan abad ke-9, Sriwijaya berada di puncak kejayaan dalam kekayaan
dan kekuasaan. Pada saat itu, kerajaan Sriwijaya telah menguasai Pulau
Sumatera, Pulau Jawa dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Semenanjung_Malaya" title="Semenanjung Malaya">Semenanjung Malaya</a>.<br />
<h4 style="font-weight: normal; margin-left: 0cm;">
<b><span class="mw-headline"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">19. Akhir zaman kerajaan Hindu-Buddha</span></span></b></h4>
Pada akhir <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Abad_ke-13" title="Abad ke-13">abad ke-13</a> seiring berkembang pesatnya pengaruh Islam
dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Timur_Tengah" title="Timur Tengah">Timur
Tengah</a>, kerajaan-kerajaan Islam mulai berdiri di Sumatera, dan agama Islam
segera menyebar ke Jawa dan Semenanjung Malaya lewat penaklukan dan penyebaran
sistematis oleh sekelompok ulama yang dikenal dengan sebutan <i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Wali_Sanga" title="Wali Sanga">Wali Sanga</a></i>.
Akibatnya Buddhisme mengalami penurunan popularitas dan pada akhir <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Abad_ke-15" title="Abad ke-15">abad ke-15</a>
Islam adalah agama yang dominan di nusantara dan Semenanjung Malaya. Buddhisme
diperkenalkan kembali ke nusantara hanya pada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Abad_ke-19" title="Abad ke-19">abad ke-19</a>,
dengan kedatangan pedagang dan orang-orang Tiongkok, Srilanka dan imigran
Buddhis lainnya.<br />
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<u><span style="color: black; font-family: "Georgia","serif";">Sumber :</span></u></div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Georgia","serif";"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Agama_Buddha">http://id.wikipedia.org/wiki/Agama_Buddha</a></span></div>
<h3>
</h3>
<h3>
<b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">PENGERTIAN DASAR BUDDHA
DHARMA</span></b></h3>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0cm; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-size: small;"><b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">
1. Tri Ratna</span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0cm;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Seorang telah menjadi umat Buddha bila ia menerima dan
mengucapkan Tri Ratna (Skt) atau Tiga Mustika (Ind) yang berarti Buddha,
Dharma, Sangha. Pada Saat sembahyang atau kebaktian di depan altar Hyang
Buddha. Tri Ratna secara lengkap diucapkan dengan tenang dan khusuk sampai tiga
kali atau disebut Trisarana. Trisarana adalah sebagai berikut:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0cm;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0cm;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Bahasa Sansekerta :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0cm;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Buddhang Saranang Gacchami<br />
Dharmang Saranang Gacchami<br />
Sanghang Saranang Gacchami</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0cm;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Dwipanang Buddhang Saranang Gacchami<br />
Dwipanang Dharmang Saranang Gacchami<br />
Dwipanang Sanghang Saranang Gacchami</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0cm;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Tripanang Buddhang Saranang Gacchami<br />
Tripanang Dharmang Saranang Gacchami<br />
Tripanang Sanghang Saranang Gacchami</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0cm;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0cm;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Bahasa Indonesia :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0cm;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Aku Berlindung kepada Buddha<br />
Aku Berlindung kepada Dharma<br />
Aku Berlindung kepada sangha</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0cm;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Kedua kali Aku Berlindung kepada Buddha<br />
Kedua kali Aku Berlindung kepada Dharma<br />
Kedua kali Aku Berlindung kepada sangha</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0cm;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Ketiga kali Aku Berlindung kepada Buddha<br />
Ketiga kali Aku Berlindung kepada Dharma<br />
Ketiga kali Aku Berlindung kepada sangha</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0cm;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0cm;">
<b><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif";">2. Buddha</span></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0cm;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Berasal dari bahasa Sansekerta budh berarti menjadi
sadar, kesadaraan sepenuhnya; bijaksana, dikenal, diketahui, mengamati,
mematuhi. (Arthur Antony Macdonell, Practical Sanskrit Dictionary, Oxford
University Press, London, 1965).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0cm;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Tegasnya, Buddha berarti seorang yang telah mencapai
Penerangan atau Pencerahan Sempurna dan Sadar akan Kebenaran Kosmos serta Alam
Semesta. “Hyang Buddha” adalah seorang yang telah mencapai Penerangan Luhur,
cakap dan bijak menuaikan karya-karya kebijakan dan memperoleh Kebijaksanaan
Kebenaraan mengenai Nirvana serta mengumumkan doktrin sejati tentang kebebasan
atau keselamatan kepada dunia semesta sebelum parinirvana.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0cm;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Hyang Buddha yang berdasarkan Sejarah bernama Shakyamuni
pendiri Agama buddha. Hyang Buddha yang berdasarkan waktu kosmik 1) ada banyak
sekali dimulai dari Dipankara Buddha.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0cm;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0cm;">
<b><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif";">3. Dharma</span></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0cm;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Hukum Kebenaran, Agama, hal, hal-hal apa saja yang
berhubungan dengan ajaran agama Buddha sebagai agama yang sempurna.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0cm;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Dharma mengandung 4 (empat) makna utama :<br />
1. Doktrin<br />
2. Hak, keadilan, kebenaran<br />
3. Kondisi<br />
4. Barang yang kelihatan atau phenomena.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0cm;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Buddha Dharma adalah suatu ajaran yang menguraikan
hakekat kehidupan berdasarkan Pandangan Terang yang dapat membebaskan manusia
dari kesesatan atau kegelapan batin dan penderitaan disebabkan ketidakpuasan.
Buddha Dharma meliputi unsur-unsur agama, kebaktian, filosofi, psikologi,
falsafah, kebatinan, metafisika, tata susila, etika, dan sebagainya.<br />
Tripitaka Mahayana termasuk dalam Buddha Dharma.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0cm;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0cm;">
<b><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif";">4. Sangha</span></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0cm;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Persaudaraan para bhiksu, bhiksuni (pada waktu permulaan
terbentuk). Kemudian, ketika agama Buddha Mahayana berkembang para anggotanya
selain para bhiksu, bhiksuni, dan juga para umat awam yang telah upasaka dan
upasika dengan bertekad pada kenyataan tidak-tanduknya untuk menjadi seorang
Bodhisattva, menerima dan mempraktekkan Pancasila Buddhis ataukah Bodhisattva
Sila.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0cm;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Bhiksu (sebutan untuk lelaki) dan bhiksuni (sebutan untuk
perempuan) adalah seseorang yang kehidupanya sudah tidak lagi mencampuri urusan
duniawi, telah menjalankan kehidupan suci, dan patuh serta setia menghayati dan
mengamalkan Buddha Dharma, patuh menjalankan Pratimoksa (Sila-sila untuk para
bhiksu dan bhiksuni) terdapat di dalam buku Buddha Mahayana yakni Pacchimovada
Pari Nirvana Sutra terjemahan oleh Kumarajiva.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0cm;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0cm;">
<b><span style="font-size: small;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif";">5. Arya Sangha</span></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0cm;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Semata-mata terdiri dari para Bodhisattva yang telah
memasuki tingkat kedua atau lebih mengenai Jalan Penerangan atau Pencerahan
Tertinggi. Sebagian dari para Bodhisattva mungkin kehidupannya sebagai bhiksu
dan lainnya sebagai umat awam. (A Survey of Buddhism, Bab : The Mahayana
Sangha, hal : 263-267).</span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;"></span></div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 150%; text-align: justify;">
<u><span style="color: black;">Sumber :</span></u></div>
<div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="color: black;"><a href="http://j3mpol.wordpress.com/2008/06/03/pengertian-dasar-buddha-dharma/">http://j3mpol.wordpress.com/2008/06/03/pengertian-dasar-buddha-dharma/</a></span></div>
<h3>
<span style="font-size: 12pt;"></span></h3>Beri - ILMU 'علم'http://www.blogger.com/profile/18034168349144751386noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1518285164883942937.post-56522934880575863832012-03-08T06:07:00.001-08:002012-03-08T07:50:38.553-08:00AGAMA KONGHUCU<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-4gGdWztW-gs/T1i817c9_9I/AAAAAAAAAGA/MpuZxLEidrs/s1600/Konghucu1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="192" src="http://2.bp.blogspot.com/-4gGdWztW-gs/T1i817c9_9I/AAAAAAAAAGA/MpuZxLEidrs/s320/Konghucu1.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
<u><b>I. PENGERTIAN :</b></u><br />
<u><b><br /></b></u><br />
<span style="font-size: small;"><b>1. KONGHUCU </b></span><br />
Agama Konghucu dikenal pula sebagai Ji Kauw (dialek Hokian) atau Ru Jiao (Hua
Yu), yang berarti agama yang mengajarkan kelembutan atau agama bagi kaum
terpelajar. Agama ini sudah dikenal sejak 5000 tahun yang lalu, lebih awal 2500
tahun banding usia Kongzi sendiri.<span id="more-136"></span>
<br />
<br />
<span style="font-size: small;"><b>2. KONGZI, KONGCHU, CONFUCIUS</b><br />
</span>Kongzi (Hua Yu) atau Kongchu (dialek Hokian) atau Conficius (Latin) adalah nama
nabi terakhir dalam agama Konghucu. Ia lahir pada tanggal 27 bulan 8 tahun 0001
Imlek atau 551 sM. Kongzi adalah nabi terbesar dalm agama Konghucu dan oleh
sebab itu banyak orang yang kemudian menamai Ru Jiao sebagai Confucianism, yang
krmudian di Indonesia dikenal dengan agama Konghucu. Sebagai bukti akan
kebesaran Kongzi atau nabi Khongcu, tahun pertama dati penanggalan Imlek
dihitung sejak tahun kelahirannya. Padahal penanggalan Imlek diciptakan pada
jaman Huang Di, 2698 – 2598 sM dan telah digunakan sejak Dinasti Xia, 2205 –
1766 sM. Penetapan tahun pertama ini dilakukan Kaisar Han Wu Di dari Dinasti
Han pada tahun 104 sM.<br />
<br />
<i><a href="http://www.diwarta.com/" title="Dunia Informasi dan Warta">3. DIWARTA</a></i>
<br />
<b>BEBERAPA NABI LAIN DALAM AGAMA KONGHUCU</b><br />
Nabi pertama yang tercatat dalam sejarah Ru Jiao adalah Fu Xi, hidup pada 30
abad sM, yang mendapat wahyu dan menuliskan kitab Yi Jing atau Kitab Perubahan.
Fu Xi beristrikan Nabi Nu Wa, yang menciptakan Hukum Perkawinan. Sejak saat itu
anak bukan lagi dianggap anak ibu saja, melainkan anak ayah.Selain Nu Wa, di
dalam Ru Jiao dikenal Nabi perempuan lain, yaiu Lei Zu, Jiang Yuan, dan Tai
Ren. Nabi lain yang masih dikenal antara lain Huang Di, Yao, Sun, Xia Yu, Wen,
Zhou Gong atau Jidan dan terakhir Kongzi. kitab Yi Jing yang kita kenal
sekarang tidak ditulis oleh Fu Xi belaka, namun ditulis dan disempurnakan oleh
5 (lima) nabi yang mendapat wahyu dalam tempo berlainan, yaitu : Fu Xi, Xia Yu,
Wen, Zhou Gong dan Kongzi.<br />
<br />
<b>3. KITAB SUCI AGAMA KONGHUCU</b><br />
Kitab Suci agama Konghucu sampai saata bentuknya yang sekarang mengalami
perkembangan yang sangat panjang. Kitab suci yang paling tua berasal dari Yao
(2357 – 2255 sM) atau bahkan bisa dikatakan sejak Fu Xi (30 abad sM). Yang
termuda ditulis cicit murid Kongzi, Mengzi (wafat 289 sM), yang menjabarkan dan
meluruskan ajaran Kongzi, yang pada waktu itu banyak diselewengkan. Kitab suci
yang berasal dari Nabi Purba sebelum Kongzi, ditambah Chunqiujing (Kitab atau
catatan Jaman Cun Ciu / Musim Semi dan Musim Rontok) yang ditulis sendiri oleh
Kongzi, sesuai dengan wahyu Tian, kemudian dihimpun Kongzi dalam sebuah kitab
yang disebut Wujing. Beberapa saat sebelum wafat, Nabi Kongzi mempersembahkan
Wujing dalam persembahan kepada Tian.<br />
<br />
Wu Jing terdiri atas :<br />
i.Shijing (Kitab Sanjak), yang berisi nyanyian religi, puji – pujian akan
keagungan Tian dan nyanyian untuk upacara di istana.<br />
ii.Shujing (Kitab Dokumentasi Sejarah Suci), yang berisi sejarah suci agama
Konghucu.<br />
iii.Yijing, berisi tentang penjadian alam semesta, sehingga mereka yang
menghayati Kitab ini akan mampu menyibak tabir kuasa Tian dengan segala
aspeknya.<br />
iv.Lijing (Kitab Kesusilaan), yang berisi aturan dan pokok – pokok kesusilaan
dan kepribadian, serta<br />
v.Chunqiujing.<br />
<br />
Pokok – pokok ajran dan sabda – sabda nabi Kongzi sendiri, kemudian dihimpun
murid – muridnya dalam sebuah kitab suci yang disebut Si Shu (Kitab suci yang
Empat), yang terdiri atas :<br />
i.Daxue (Ajaran Agung / Besar), yang berisi bimbingan dan ajaran pembinaan
diri, keluarga, masyarakat, Negara dan dunia. Dexueditulis oleh Zengzi atau
Zengshen, murid Kongzi dari angkatan muda.<br />
ii.Zhongyong (Tengah Sempurna), yang berisi ajaran keimanan agama Konghucu.
Zhongyong ditulis oleh Zisi atau Kongji, cucu Kongzi.<br />
iii.Lunyu (Sabda Suci), yang berisi percakapan Kongzi dengan murid – muridnya.
Kitab ini dibukukan oleh beberapa murid utama Kongzi, yang waktu itu berjumlah
3.000 murid, dimana 72 orang diantaranya tergolong murid utama, dan<br />
iv.Kitab Mengzi yang ditulis Mengzi.<br />
<br />
<b>4. KONSEP KETUHANAN DALAM AGAMA KONGHUCU</b><br />
Ru Jiao atau agama Konghucu adalah agama monoteis, percaya hanya pada satu
Tuhan, yang biasa disebut Tian, Tuhan Yang Maha Esa atau Shangdi (Tuhan Yang
Maha Kuasa). Tuhan dalam konsep Konghucu tidak dapat diperkiarakan dan
ditetapkan, namun tiada wujud satupun tanpa Dia. Dilihat tiada nampak, didengar
tidak terdengar, namun dapat dirasakan oleh orang beriman. Dalam Yijing
dijelaskan bahwa Tuhan itu Maha Sempurna dan Maha Pencipta (Yuan) ; Maha
Menjalin, Maha Menembusi dan Maha Luhur (Heng) ; Maha Pemurah, Maha Pemberi
Rahmat dan Maha Adil (Li), dan Maha Abadi Hukumnya (Zhen).<br />
<br />
<b>5. WATAK SEJATI ATAU SIFAT KODRAT UMAT MANUSIA, MENURUT AGAMA KONGHUCU<br />
</b>Sifat kodrati atau watak sejati manusia (Xing) menurut agama Konghucu adalah bersih
dan baik, karena berasal dari Tian sendiri. Agar sifat baik ini bisa
terpelihara, maka manusia perlu berupaya hidup di dalam jalan yang diridhoi
Tuhan (Jalan Suci, Dao). Bimbingan agar manusia dapat hidup dalam Jalan Suci
disebut agama. Dengan demikian menjadi jelas bahwa agama diciptakan oleh Tuhan
dan disampaikan oleh para nabi untuk kepentingan umat manusia. menyadari bahwa
agama – agama diturunkan Tuhan lewat Nabi untuk kepentingan umat manusia, maka
umat Konghucu wajib hidup penuh susila, tepasalira, penuh toleransi dan
penghormatan kepada umat agama lain, atas dasar keyakinan bahwa agama – agama
atau jalan – jalan Suci itu semuanya berasal dariNya.<br />
Seperti halnya ajaran pokok agama lain, dalam agama Konghucu dikenal
hubungan vertikal antara manusia dengan Sang Khalik dan hubungan, horizontal
antara sesama manusia. Dalam kosakata Agama Konghucu disebut sebagai Zhong Shu,
Satya kepada (Firman) Tuhan, dan Tepasalira (tenggang rasa) kepada sesama
manusia. Prinsip Tepasalira ini kemudian ditegaskan dalam beberapa sabdanya
yang terkenal. “Apa yang diri sendiri tiada inginkan, jangan diberikan kepada
orang lain” dan “Bila diri sendiri ingin tegak (maju), berusahalah agar orang
lain tegak (maju)”. Kedua sabda ini dikenal sebagai “Golden Rule” (Hukum Emas) yang
bersifat Yin dan Yang.<br />
Dalam berbagai kesempatan Kongzi menekankan pentingnya manusia mempunyai
“Tiga Pusaka Kehidupan”, “Tiga Mutiara Kebajikan” atau “Tiga Kebajikan Utama”,
yaitu : Zhi, Ren dan Yong. Ditegaskan bahwa, “Yang Zhi tidak dilamun bimbang,
yang Ren tidak merasakan susah payah, dan yang Yong tidak dirundung ketakutan”.<br />
Zhi berarti wisdom dan sekaligus enlightenment (Bijaksana dan tercerahkan/
pencerahan). Bijaksana dapat diartikan pandai, selalu menggunakan akal budinya,
arif, tajam pikiran, mampu mengatasi persoalan dan mampu mengenal orang lain.
Pencerahan atau yang Tercerahkan, berarti mampu mengenal dan memahami diri
sendiri, termasuk di dalamnya mampu mengenal yang hakiki. Untuk mencapai Zhi,
manusia harus belajar keras, dengan menggunakan kemampuan dan upaya diri
sendiri. Agama, para Nabi dan atau Guru Agung hanya bisa membantu, namun untuk
mencapainya adalah dari upaya diri sendiri. Orang yang ingin memperoleh Zhi,
berarti ia harus belajar keras untuk meraih Kebijaksanaan dan sekaligus
Pencerahan (batin).<br />
Ren berarti Cinta Kasih universal, tidak terbatas pada orang tua dan
keluarga sedarah belaka namun juga kepada sahabat, lingkungan terdekat,
masyarakat, bangsa, negara, agama dan umat manusia. Ren bebas dari stigma masa
lalu dan tidak membeda-bedakan manusia dari latar belakang atau ikatan
primordialnya. Ren tidak mengenal segala bentuk diskriminasi atau pertimbangan
atas dasar kelompok. Meski berasal dari satu kelompok, bila seseorang bersalah
atau melanggar Kebajikan, maka bisa saja kita berpihak kepada orang yang
berasal rbeda namun benar-benar berada dalam Kebajikan. Ren dalam pengertian
Agama Konghucu selalu didasari pada sikap ketulusan, berbakti, memberi bukan
meminta atau menuntut balasan dalam bentuk apapun. Namun perlu diingat bahwa
Ren tidak berarti mencinta tanpa dasar pertimbangan baik dan buruk. Dalam salah
satu sabdanya Kongzi mengatakan bahwa “Orang yang berperi cinta kasih bisa
mencintai dan membenci”. Mencintai Kebaikan dan membenci keburukan. Balaslah
Kebaikan dengan Kebaikan; Balaslah Kejahatan dengan kelurusan”.<br />
Di sini berarti siapa pun yang bersalah, harus diluruskan, dihukum secara adil
dan diberi pendidikan secara optimal agar dapat kembali ke jalan yang benar.
Setelah berada di jalan yang benar, kita tidak boleh terkena stigma, menilai
atas dasar masa lalu seseorang.<br />
Yong juga diartikan sebagai Keberanian untuk melakukan koreksi dan
instrospeksi diri. Bila bersalah, kita harus Berani mengakui kesalahan tersebut
dan sekaligus Berani untuk mengkoreksinya. Nabi Kongzi berkata, “Sungguh
beruntung aku. Setiap berbuat kesalahan, selalu ada yang mengingatkannya”.
Ditambahkan, “Sesungguh-sungguhnya kesalahan adalah bila menjumpai diri sendiri
bersalah, namun tidak berusaha untuk mengkoreksi atau memperbaikinya”. Maka seorang
yang berjiwa besar adalah orang yang berani belajar dari kesalahan.<br />
Oleh Mengzi, Y ong kemudian dijabarkan sebagai Yi (Kebenaran) dan Li
(kesusilaan, Tahu Aturan, Ketertiban atau Hukum). Bila seseorang mampu
menjalani Ren, Yi, Li dan Zhi dengan baik, maka ia diharapkan mampu menjadi
seorang Junzi (Kuncu), atau orang yang beriman (dan tentu saja berbudi pekerti
luhur). Dalam Islam disebut “Insan Kamil”. Dengan demikian diharapkan ia akan
menjadi manusia yang terpercaya atau Dapat Dipercaya (Xin). Pokok ajaran Ren,
Yi, Li, Zhi dan Xin atau, inilah yang biasa disebut sebagai “Lima Kebajikan”
atau Wu Chang.<br />
Di Indonesia kedatangan agama Konghucu diperkirakan telah terjadi sejak akhir
jaman pra sejarah, terbukti dari ditemukannya benda pra sejarah seperti kapak
sepatu yang terdapat di Indo China dan Indonesia, yang tidak terdapat di India
dan Asia Kecil. Penemuan ini membuktikan telah terjadi hubungan antara
kerajaan-kerajaan yang terdapat di daratan yang kita kenaI sekarang sebagai
Tiongkok dengan Indonesia, baik secara langsung atau tidak langsung melalui
Indo China. Perlu diketahui bahwa pendiri Dinasti Xia, dinasti pertama dalam
sejarah Tiongkok kuno, adalah Xia Yu, yang merupakan orang Yunan, atau nenek
moyang bangsa Melayu.<br />
<br />
<b>6. TEMPAT IBADAH & ROHANIWAN AGAMA KONGHUCU<br />
</b>Tempat ibadah Konghucu adalah Litang, Miao (Bio), Kongzi Miao, Khongcu Bio dan
Kelenteng. Litang, se1ain mempakan tempat sembahyang, juga merupakan tempat
kebaktian berkala (biasanya setiap hari Minggu atau tanggal 1 dan 15 an Imlek).
Di sini umat mendapat siraman rohani (khotbah) dari para Rohaniwan. Miao dan
Kelenteng biasanya hanya merupakan tempat sembahyang. Kalau pun ada kebaktian,
biasanya ditempatkan di ruangan yang terpisah agar tak terganggu aktivitas
sembahyang. Di samping menjadi tempat ibadah agama Konghucu, Kelenteng biasanya
juga menjadi tempat ibadah agama Tao dan agama Buddha Mahayana.<br />
Rohaniwan agama Konghucu terdiri atas : Xueshi, Wenshi, J iaosheng, Zhanglao
dan ketua-Ketua / Pimpinan-Pimpinan Majelis dan atau Tempat Ibadah. Sebelum
menjadi Xueshi (biasa disingkat Xs), harus melalui jenjang Wenshi (Ws). Sebelum
menjadi Wenshi, harus melalui jenjang Jiaosheng (Js). Tokoh yang sudah mencapai
tingkatan sesepuh atau sangat senior di sebut Zhanglao (ZI).<br />
Setian rohaniwan, sesepuh dan para pimpinan tempat ibadah yang memegang mandat
Pengangkatan dari Dewan Pengurus Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia
(MATAKIN) dan atau menerima Surat Liyuan Rohaniwan (persidian, peneguhan iman)
dari Dewan Rohaniwan MATAKIN, memiliki kewenangan:<br />
- Menyelenggarakan kebaktian bagi umat Konghucu di daerahnya.<br />
- Melakukan Liyuan umat.<br />
- Memimpin berbagai upacara suci bagi umat Konghucu, sesuai Hukum Agama
Konghucu, termasuk Hukum Perkawinan Agama Konghucu, yang diatur dalam tata
Agama Konghucu.<br />
<br />
<u>Sumber :</u><br />
http://www.g-excess.com/136/pengertian-agama-konghucu/<br />
<br />
<u><span style="font-size: large;"><b>II. Pengertian :</b></span></u><br />
<br />
<h3 style="font-weight: normal;">
<b><span style="font-size: small;"><span class="mw-headline">1. Konfusianisme sebagai agama dan filsafat</span></span></b></h3>
Konfusianisme muncul dalam bentuk agama di beberapa negara seperti <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Korea" title="Korea">Korea</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jepang" title="Jepang">Jepang</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Taiwan" title="Taiwan">Taiwan</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hong_Kong" title="Hong Kong">Hong Kong</a>
dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Republik_Rakyat_Cina" title="Republik Rakyat Cina">RRC</a>. Dalam <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Tionghoa" title="Bahasa Tionghoa">bahasa
Tionghoa</a>, agama Khonghucu seringkali disebut sebagai <i>Kongjiao</i> (<span style="font-family: "MS Mincho";">孔教</span>)
atau <i>Rujiao</i> (<span style="font-family: "MS Mincho";">儒教</span>).<br />
<h3 style="font-weight: normal;">
<b><span style="font-size: small;"><span class="mw-headline">2. Agama Khonghucu di zaman <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Orde_Baru" title="Orde Baru">Orde Baru</a></span></span></b></h3>
Di zaman Orde Baru, pemerintahan Soeharto melarang segala bentuk aktivitas
berbau kebudayaaan dan tradisi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tionghoa" title="Tionghoa">Tionghoa</a> di Indonesia. Ini menyebabkan banyak pemeluk
kepercayaan tradisional Tionghoa menjadi tidak berstatus sebagai pemeluk salah
satu dari 5 agama yang diakui. Untuk menghindari permasalahan politis (dituduh
sebagai <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Atheis" title="Atheis">atheis</a>
dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Komunis" title="Komunis">komunis</a>),
pemeluk kepercayaan tadi kemudian diharuskan untuk memeluk salah satu agama
yang diakui, mayoritas menjadi pemeluk agama <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kristen" title="Kristen">Kristen</a> atau <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Buddha" title="Buddha">Buddha</a>. <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Klenteng" title="Klenteng">Klenteng</a> yang
merupakan tempat ibadah kepercayaan tradisional Tionghoa juga terpaksa mengubah
nama dan menaungkan diri menjadi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Vihara" title="Vihara">vihara</a> yang merupakan tempat ibadah agama Buddha.<br />
<h3 style="font-weight: normal;">
<b><span style="font-size: small;"><span class="mw-headline">3. Agama Khonghucu di zaman <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Orde_Reformasi" title="Orde Reformasi">Orde
Reformasi</a></span></span></b></h3>
Seusai Orde Baru, pemeluk kepercayaan tradisional Tionghoa mulai mendapatkan
kembali pengakuan atas identitas mereka sejak UU No 1/Pn.Ps/1965 yang
menyatakan bahwa agama-agama yang banyak pemeluknya di Indonesia antara lain Islam,
Kristen, Katholik, Hindu, Buddha dan Khonghucu.<br />
<h2>
<span style="font-size: small;"><span class="mw-headline">4. Hal-hal yang perlu diketahui dalam agama Khonghucu</span><span style="font-family: Symbol;"><span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></span></h2>
<ul type="disc"><ul type="circle">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l6 level2 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 72.0pt;">Mengangkat <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Konfusius" title="Konfusius">Konfusius</a>
sebagai salah satu <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nabi" title="Nabi">nabi</a> (<span style="font-family: "MS Gothic";">先知</span>)</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l6 level2 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 72.0pt;">Menetapkan <i>Litang</i> (Gerbang Kebajikan)
sebagai <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tempat_ibadah" title="Tempat ibadah">tempat ibadah</a> resmi, namun dikarenakan tidak
banyak akses ke <i>litang</i>, masyarakat umumnya menganggap <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Klenteng" title="Klenteng">klenteng</a>
sebagai tempat ibadah umat Khonghucu.</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l6 level2 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 72.0pt;">Menetapkan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sishu" title="Sishu">Sishu</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Wujing" title="Wujing">Wujing</a> (<span style="font-family: "MS Gothic";">四書五經</span>)
sebagai <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kitab_suci" title="Kitab suci">kitab suci</a> resmi</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l6 level2 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 72.0pt;">Menetapkan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tahun_baru_Imlek" title="Tahun baru Imlek">tahun baru Imlek</a>, sebagai hari raya
keagamaan resmi</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l6 level2 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 72.0pt;">Hari-hari raya keagamaan lainnya; Imlek, Hari
lahir Khonghucu (27-8 Imlek), Hari Wafat Khonghucu (18-2-Imlek), Hari
Genta Rohani (Tangce) 22 Desember, Chingming (5 April), Qing Di Gong
(8/9-1 Imlek) dsb.<sup id="cite_ref-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Agama_Khonghucu#cite_note-0">[1]</a></sup></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l6 level2 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 72.0pt;">Rohaniawan; Jiao Sheng (Penyebar Agama), Wenshi (Guru
Agama), Xueshi (Pendeta), Zhang Lao (Tokoh/Sesepuh).</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l6 level2 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 72.0pt;">Kalender Imlek terbukti di buat oleh Nabi Khongcu
(Konfusius). Nabi Khongcu mengambil sumbernya dari penangalan dinasti Xia
(2200 SM) yang sudah di tata kembali oleh Nabi Khongcu.</li>
</ul>
</ul>
Tahun Zaman Nabi Khongcu Tahun Baru jatuh 22 Desember. 4 February pergantian
musim dingin ke musim semi. Jadi imlek bukan perayaan musim semi. Perkiraan
tanggal 1 imlek, rentang waktunya 15 hari kedepan dan 15 hari kebelakang dari 4
Pebruary tersebut.Tiap 4 atau 5 tahun sekali ada bulan ke 13, untuk menggenapi
agar perhitungan tersebut tidak berubah.<br />
<h2 style="font-weight: normal;">
<b><span style="font-size: small;"><span class="mw-headline">5. Ajaran Konfusius</span></span></b></h2>
Ajaran <b>Konfusianisme</b> atau <b>Kong Hu Cu</b> (juga: <i>Kong Fu Tze</i>
atau <i>Konfusius</i>) dalam <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Tionghoa" title="Bahasa Tionghoa">bahasa
Tionghoa</a>, istilah aslinya adalah <b>Rujiao</b> (<span style="font-family: "MS Mincho";">儒教</span>) yang berarti agama
dari orang-orang yang lembut hati, terpelajar dan berbudi luhur. Khonghucu
memang bukanlah pencipta agama ini melainkan beliau hanya menyempurnakan agama
yang sudah ada jauh sebelum kelahirannya seperti apa yang beliau sabdakan:
"Aku bukanlah pencipta melainkan Aku suka akan ajaran-ajaran kuno
tersebut". Meskipun orang kadang mengira bahwa Khonghucu adalah merupakan
suatu pengajaran <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Filsafat" title="Filsafat">filsafat</a> untuk meningkatkan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Moral" title="Moral">moral</a> dan menjaga <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Etika" title="Etika">etika</a> manusia.
Sebenarnya kalau orang mau memahami secara benar dan utuh tentang <b>Ru Jiao</b>
atau Agama Khonghucu, maka orang akan tahu bahwa dalam agama Khonghucu (Ru
Jiao) juga terdapat Ritual yang harus dilakukan oleh para penganutnya. Agama
Khonghucu juga mengajarkan tentang bagaimana hubungan antar sesama manusia atau
disebut "Ren Dao" dan bagaimana kita melakukan hubungan dengan Sang
Khalik/Pencipta alam semesta (Tian Dao) yang disebut dengan istilah
"Tian" atau "Shang Di".<br />
Ajaran falsafah ini diasaskan oleh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kong_Hu_Cu_%28filsuf%29" title="Kong Hu Cu (filsuf)">Kong Hu Cu</a> yang dilahirkan pada tahun <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=551_SM&action=edit&redlink=1" title="551 SM (halaman belum tersedia)">551 SM</a> Chiang Tsai yang saat itu
berusia 17 tahun. Seorang yang bijak sejak masih kecil dan terkenal dengan
penyebaran ilmu-ilmu baru ketika berumur 32 tahun, Kong Hu Cu banyak menulis
buku-buku moral, sejarah, kesusasteraan dan falsafah yang banyak diikuti oleh
penganut ajaran ini. Ia meninggal dunia pada tahun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/479_SM" title="479 SM">479 SM</a>.<br />
Konfusianisme mementingkan akhlak yang mulia dengan menjaga hubungan antara
manusia di langit dengan manusia di bumi dengan baik. Penganutnya diajar supaya
tetap mengingat nenek moyang seolah-olah roh mereka hadir di dunia ini. Ajaran
ini merupakan susunan falsafah dan etika yang mengajar bagaimana manusia
bertingkah laku.<br />
Konfusius tidak menghalangi orang Tionghoa menyembah keramat dan penunggu
tapi hanya yang patut disembah, bukan menyembah barang-barang keramat atau
penunggu yang tidak patut disermbah, yang dipentingkan dalam ajarannya adalah
bahwa setiap manusia perlu berusaha memperbaiki moral.<br />
Ajaran ini dikembangkan oleh muridnya <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mensius" title="Mensius">Mensius</a> ke
seluruh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tiongkok" title="Tiongkok">Tiongkok</a>
dengan beberapa perubahan. Kong Hu Cu disembah sebagai seorang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Dewa" title="Dewa">dewa</a> dan falsafahnya
menjadi agama baru, meskipun dia sebenarnya adalah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Manusia" title="Manusia">manusia</a> biasa.
Pengagungan yang luar biasa akan Kong Hu Cu telah mengubah falsafahnya menjadi
sebuah agama dengan diadakannya perayaan-perayaan tertentu untuk mengenang Kong
Hu Cu.<br />
<h2 style="font-weight: normal;">
<b><span style="font-size: small;"><span class="mw-headline">6. Intisari ajaran Khong Hu Cu</span></span></b></h2>
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l3 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;">Delapan Pengakuan Iman (Ba Cheng Chen Gui) dalam agama
Khonghucu: </li>
<ul type="circle">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l3 level2 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 72.0pt;">1. Sepenuh Iman kepada Tuhan Yang Maha Esa (Cheng
Xin Huang Tian)</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l3 level2 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 72.0pt;">2. Sepenuh Iman menjunjung Kebajikan (Cheng Juen
Jie De)</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l3 level2 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 72.0pt;">3. Sepenuh Iman Menegakkan Firman Gemilang (Cheng
Li Ming Ming)</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l3 level2 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 72.0pt;">4. Sepenuh Iman Percaya adanya Nyawa dan Roh
(Cheng Zhi Gui Shen)</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l3 level2 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 72.0pt;">5. Sepenuh Iman memupuk Cita Berbakti (Cheng Yang
Xiao Shi)</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l3 level2 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 72.0pt;">6. Sepenuh Iman mengikuti Genta Rohani Nabi Kongzi
(Cheng Shun Mu Duo)</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l3 level2 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 72.0pt;">7. Sepenuh Iman memuliakan Kitab Si Shu dan Wu
Jing (Cheng Qin Jing Shu)</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l3 level2 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 72.0pt;">8. Sepenuh Iman menempuh Jalan Suci (Cheng Xing Da
Dao)</li>
</ul>
</ul>
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l9 level1 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;">Lima Sifat Kekekalan (Wu Chang): </li>
<ul type="circle">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l9 level2 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 72.0pt;">Ren - Cintakasih</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l9 level2 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 72.0pt;">Yi - Kebenaran/Keadilan/Kewajiban</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l9 level2 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 72.0pt;">Li - Kesusilaan, Kepantasan</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l9 level2 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 72.0pt;">Zhi - Bijaksana</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l9 level2 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 72.0pt;">Xin - Dapat dipercaya</li>
</ul>
</ul>
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l4 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;">Lima Hubungan Sosial (Wu Lun): </li>
<ul type="circle">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l4 level2 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 72.0pt;">Hubungan antara Pimpinan dan Bawahan</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l4 level2 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 72.0pt;">Hubungan antara Suami dan Isteri</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l4 level2 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 72.0pt;">Hubungan antara Orang tua dan anak</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l4 level2 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 72.0pt;">Hubungan antara Kakak dan Adik</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l4 level2 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 72.0pt;">Hubungan antara Kawan dan Sahabat</li>
</ul>
</ul>
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l8 level1 lfo5; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;">Delapan Kebajikan (Ba De): </li>
<ul type="circle">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l8 level2 lfo5; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 72.0pt;">Xiao - Laku Bakti</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l8 level2 lfo5; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 72.0pt;">Ti - Rendah Hati</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l8 level2 lfo5; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 72.0pt;">Zhong - Satya</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l8 level2 lfo5; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 72.0pt;">Xin - Dapat Dipercaya</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l8 level2 lfo5; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 72.0pt;">Li - Susila</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l8 level2 lfo5; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 72.0pt;">Yi - Bijaksana</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l8 level2 lfo5; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 72.0pt;">Lian - Suci Hati</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l8 level2 lfo5; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 72.0pt;">Chi - Tahu Malu</li>
</ul>
</ul>
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo6; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;">Zhong Shu = Satya dan Tepa selira/Tahu Menimbang:</li>
</ul>
"Apa yang diri sendiri tiada inginkan, jangan dilakukan terhadap orang
lain" (Lunyu)<br />
<h2 style="font-weight: normal;">
<b><span style="font-size: small;"><span class="mw-headline">7. Kitab suci</span></span></b></h2>
Kitab sucinya ada 2 kelompok, yakni:<br />
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo7; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Wu_Jing" title="Wu Jing">Wu
Jing</a> (<span style="font-family: "MS Gothic";">五</span>
<span style="font-family: "MS Gothic";">經</span>)
(Kitab Suci yang Lima) yang terdiri atas: </li>
<ol start="1" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level2 lfo7; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 72.0pt;">Kitab Sanjak Suci <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=%E8%A9%A9%E7%B6%93&action=edit&redlink=1" title="詩經 (halaman belum tersedia)"><span style="font-family: "MS Gothic";">詩經</span></a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Shi_Jing" title="Shi Jing">Shi Jing</a></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level2 lfo7; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 72.0pt;">Kitab Dokumen Sejarah <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=%E6%9B%B8%E7%B6%93&action=edit&redlink=1" title="書經 (halaman belum tersedia)"><span style="font-family: "MS Gothic";">書經</span></a> <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Shu_Jing&action=edit&redlink=1" title="Shu Jing (halaman belum tersedia)">Shu Jing</a></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level2 lfo7; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 72.0pt;">Kitab Wahyu Perubahan <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=%E6%98%93%E7%B6%93&action=edit&redlink=1" title="易經 (halaman belum tersedia)"><span style="font-family: "MS Gothic";">易經</span></a> <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Yi_Jing&action=edit&redlink=1" title="Yi Jing (halaman belum tersedia)">Yi Jing</a></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level2 lfo7; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 72.0pt;">Kitab Suci Kesusilaan <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=%E7%A6%AE%E7%B6%93&action=edit&redlink=1" title="禮經 (halaman belum tersedia)"><span style="font-family: "MS Gothic";">禮經</span></a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Li_Jing" title="Li Jing">Li Jing</a></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level2 lfo7; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 72.0pt;">Kitab Chun-qiu <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=%E6%98%A5%E7%A7%8B%E7%B6%93&action=edit&redlink=1" title="春秋經 (halaman belum tersedia)"><span style="font-family: "MS Gothic";">春秋經</span></a> <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Chunqiu_Jing&action=edit&redlink=1" title="Chunqiu Jing (halaman belum tersedia)">Chunqiu Jing</a></li>
</ol>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo7; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Si_Shu" title="Si Shu">Si
Shu</a> (Kitab Yang Empat) yang terdiri atas: </li>
<ol start="1" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level2 lfo7; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 72.0pt;">Kitab Ajaran Besar - <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=%E5%A4%A7%E5%AD%B8&action=edit&redlink=1" title="大學 (halaman belum tersedia)"><span style="font-family: "MS Gothic";">大學</span></a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Da_Xue" title="Da Xue">Da Xue</a></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level2 lfo7; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 72.0pt;">Kitab Tengah Sempurna - <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=%E4%B8%AD%E5%BA%B8&action=edit&redlink=1" title="中庸 (halaman belum tersedia)"><span style="font-family: "MS Gothic";">中庸</span></a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Zhong_Yong" title="Zhong Yong">Zhong
Yong</a></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level2 lfo7; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 72.0pt;">Kitab Sabda Suci - <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=%E8%AB%96%E8%AA%9E&action=edit&redlink=1" title="論語 (halaman belum tersedia)"><span style="font-family: "MS Gothic";">論語</span></a> <a href="http://www.confucius.org/main01.htm/">Lun Yu</a></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level2 lfo7; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 72.0pt;">Kitab Mengzi - <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=%E5%AD%9F%E5%AD%90&action=edit&redlink=1" title="孟子 (halaman belum tersedia)"><span style="font-family: "MS Gothic";">孟子</span></a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Meng_Zi" title="Meng Zi">Meng Zi</a></li>
</ol>
</ul>
Selain itu masih ada satu kitab lagi: Xiao Jing (Kitab Bhakti).<br />
<h2 style="font-weight: normal;">
<b><span style="font-size: small;"><span class="mw-headline">8. Definisi agama menurut agama Khonghucu</span></span></b></h2>
Berdasarkan kitab Zhong Yong agama adalah bimbingan hidup karunia Tian/Tuhan
Yang Maha Esa (Tian Shi) agar manusia mampu membina diri hidup di dalam Dao
atau Jalan Suci, yakni "hidup menegakkan Firman Tian yang mewujud sebagai
Watak Sejati, hakikat kemanusiaan". Hidup beragama berarti hidup beriman
kepada Tian dan lurus satya menegakkan firmanNya.<br />
<h2 style="font-weight: normal;">
<b><span style="font-size: small;"><span class="mw-headline">9. Nabi</span></span></b></h2>
Para nabi (<span style="font-family: "MS Mincho";">儒教聖人</span>)
Ru Jiao di antaranya:<br />
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l2 level1 lfo8; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;">Nabi Purba (<span style="font-family: "MS Gothic";">扶羲</span>) Fu Xi * 2952 – 2836 SM </li>
<ul type="circle">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l2 level2 lfo8; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 72.0pt;">Fu Xi beristrikan Nabi Nu Wa (Lie Kwa, Hokian)
yang menciptakan Hukum Perkawinan</li>
</ul>
</ul>
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l5 level1 lfo9; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;">Nabi Purba (<span style="font-family: "MS Gothic";">神農</span>) Shen Nong 2838 – 2698 SM</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l5 level1 lfo9; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;">Nabi Purba (<span style="font-family: "MS Gothic";">黃帝</span>) Huang Di 2698 – 2596 SM </li>
<ul type="circle">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l5 level2 lfo9; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 72.0pt;">Istrinya, Nabi Lei Zu adalah penemu sutra yang ditenunnya
dari kepompong ulat sutra dan bersama Huang Di menciptakan alat tenun,
pakaian Hian Ik (pakaian harian) dan Hong Siang (pakaian upacara).</li>
</ul>
</ul>
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l7 level1 lfo10; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;">Nabi Purba (<span style="font-family: "MS Gothic";">堯</span>) Yao 2357 – 2255 SM</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l7 level1 lfo10; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;">Nabi Purba (<span style="font-family: "MS Gothic";">舜</span>) Shun 2255 – 2205 SM</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l7 level1 lfo10; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;">Nabi Purba (<span style="font-family: "MS Gothic";">大</span> <span style="font-family: "MS Gothic";">禹</span>) Da Yu * 2205 – 2197 SM</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l7 level1 lfo10; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;">Nabi Purba (<span style="font-family: "MS Gothic";">商</span> <span style="font-family: "MS Gothic";">湯</span>) Shang Tang* 1766 – 1122 SM</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l7 level1 lfo10; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;">Nabi Wen, Wu <span style="font-family: "MS Gothic";">文</span>, <span style="font-family: "MS Gothic";">武</span> (<span style="font-family: "MS Gothic";">周公</span>) Zhou-gong* 1122 – 255 SM</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l7 level1 lfo10; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;">Nabi Besar (<span style="font-family: "MS Gothic";">孔</span> <span style="font-family: "MS Gothic";">子</span>) <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Konfusius" title="Konfusius">Kong Zi</a>* 551 – 479 SM</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l7 level1 lfo10; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;">Nabi Ferdi Zhi 480-499 SM</li>
</ul>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Georgia","serif";"><u>Sumber :</u></span></div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Georgia","serif";"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Agama_Khonghucu">http://id.wikipedia.org/wiki/Agama_Khonghucu</a></span></div>Beri - ILMU 'علم'http://www.blogger.com/profile/18034168349144751386noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1518285164883942937.post-58082853630781130602012-03-08T04:57:00.001-08:002012-03-08T07:50:38.559-08:00Agama di Indonesia dan di Dunia<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-yryGhgRX4-4/T1isblv9_kI/AAAAAAAAAFw/oPrQMdcSwMc/s1600/tempat-ibadah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="239" src="http://1.bp.blogspot.com/-yryGhgRX4-4/T1isblv9_kI/AAAAAAAAAFw/oPrQMdcSwMc/s320/tempat-ibadah.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
<h2>
<span style="font-size: small;"><span class="mw-headline">1. Agama di Indonesia</span></span></h2>
<div style="text-align: justify;">
Enam agama besar yang paling banyak dianut di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" title="Indonesia">Indonesia</a>,
yaitu: agama <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Islam" title="Islam">Islam</a>,
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kristen" title="Kristen">Kristen</a> (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Protestan" title="Protestan">Protestan</a>)
dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Katolik" title="Katolik">Katolik</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hindu" title="Hindu">Hindu</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Buddha" title="Buddha">Buddha</a>, dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Konghucu" title="Konghucu">Konghucu</a>.
Sebelumnya, pemerintah Indonesia pernah melarang pemeluk Konghucu melaksanakan
agamanya secara terbuka. Namun, melalui Keppress No. 6/2000, Presiden
Abdurrahman Wahid mencabut larangan tersebut. Tetapi sampai kini masih banyak
penganut ajaran agama Konghucu yang mengalami diskriminasi dari pejabat-pejabat
pemerintah. Ada juga penganut agama <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Yahudi" title="Yahudi">Yahudi</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Saintologi" title="Saintologi">Saintologi</a>,
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Raelianisme" title="Raelianisme">Raelianisme</a>
dan lain-lainnya, meskipun jumlahnya termasuk sedikit.</div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Penetapan Presiden (Penpres) No.1/PNPS/1965 junto Undang-undang
No.5/1969 tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan Penodaan agama dalam
penjelasannya pasal demi pasal dijelaskan bahwa Agama-agama yang dianut oleh
sebagian besar penduduk Indonesia adalah: Islam, Kristen, Katolik, Hindu,
Buddha, dan Konghucu. Meskipun demikian bukan berarti agama-agama dan
kepercayaan lain tidak boleh tumbuh dan berkembang di Indonesia. Bahkan
pemerintah berkewajiban mendorong dan membantu perkembangan agama-agama
tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebenarnya tidak ada istilah agama yang diakui dan tidak diakui atau agama
resmi dan tidak resmi di Indonesia, kesalahan persepsi ini terjadi karena
adanya SK (Surat Keputusan) Menteri dalam negeri pada tahun 1974 tentang
pengisian kolom agama pada KTP yang hanya menyatakan kelima agama tersebut.
Tetapi SK (Surat Keputusan) tersebut telah dianulir pada masa Presiden
Abdurrahman Wahid karena dianggap bertentangan dengan Pasal 29 Undang-undang
Dasar 1945 tentang Kebebasan beragama dan Hak Asasi Manusia.</div>
<div style="text-align: justify;">
Selain itu, pada masa pemerintahan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Orde_Baru" title="Orde Baru">Orde Baru</a>
juga dikenal <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kepercayaan_Terhadap_Tuhan_Yang_Maha_Esa" title="Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa">Kepercayaan Terhadap Tuhan
Yang Maha Esa</a>, yang ditujukan kepada sebagian orang yang percaya akan
keberadaan Tuhan, tetapi bukan pemeluk salah satu dari agama mayoritas.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<b>2. Agama di Dunia</b></div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
Penyebaran agama di dunia :</div>
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Alluk_Todolo&action=edit&redlink=1" title="Alluk Todolo (halaman belum tersedia)">Alluk Todolo</a></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Baha%27i" title="Baha'i">Baha'i</a></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Buddha" title="Buddha">Buddha</a></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Druze" title="Druze">Druze</a></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hindu" title="Hindu">Hindu</a></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Islam" title="Islam">Islam</a></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jainisme" title="Jainisme">Jainisme</a></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kaharingan" title="Kaharingan">Kaharingan</a></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Katolik" title="Katolik">Katolik</a></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kejawen" title="Kejawen">Kejawen</a></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Konfusianisme" title="Konfusianisme">Konfusianisme</a></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kristen_Ortodoks" title="Kristen Ortodoks">Kristen Ortodoks</a></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Marapu" title="Marapu">Marapu</a></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mormonisme" title="Mormonisme">Mormonisme</a></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pantekosta" title="Pantekosta">Pantekosta</a></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Parmalim" title="Parmalim">Parmalim</a></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Protestan" title="Protestan">Protestan</a></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Raelianisme" title="Raelianisme">Raelianisme</a></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Saintologi" title="Saintologi">Saintologi</a></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Shinto" title="Shinto">Shinto</a></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sikh" title="Sikh">Sikh</a></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Taoisme" title="Taoisme">Taoisme</a></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tollotang&action=edit&redlink=1" title="Tollotang (halaman belum tersedia)">Tollotang</a></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Yahudi" title="Yahudi">Yahudi</a></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Zoroastrianisme" title="Zoroastrianisme">Zoroastrianisme</a></li>
</ul>
<h3>
<span class="editsection" style="font-size: small;"></span><span id="Jumlah_pemeluk_agama_dan_kepercayaan_di_dunia" style="font-size: small;"><span class="mw-headline">3. Jumlah pemeluk agama dan kepercayaan di dunia</span></span></h3>
<div style="text-align: justify;">
Agama dan kepercayaan yang dicantumkan di bawah ini merupakan agama dan
kepercayaan dengan jumlah pemeluk yang signifikan di seluruh dunia. Beberapa
komunitas di berbagai belahan dunia juga memeluk berbagai aliran kepercayaan
yang dianggap sebagai golongan minoritas dan belum dipaparkan. Beberapa agama
dan kepercayaan dengan jumlah pemeluk yang besar antara lain:</div>
<br />
<br />
<table border="0" cellpadding="0" class="MsoNormalTable" style="mso-cellspacing: 1.5pt; mso-yfti-tbllook: 1184;">
<thead>
<tr style="mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;">
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b>Agama/kepercayaan</b><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></b></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b>Jumlah pemeluk</b><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></b></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b>Keterangan</b><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></b></div>
</td>
</tr>
</thead>
<tbody>
<tr style="mso-yfti-irow: 1;">
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal">
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kekristenan" title="Kekristenan">Kekristenan</a><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span class="sorttext">2,000 - 2,200 miliar</span><sup id="cite_ref-1"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Agama#cite_note-1">[2]</a></sup><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><br /></td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 2;">
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal">
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Islam" title="Islam">Islam</a><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal">
<span class="sorttext">1,570 - 1,650 miliar</span><sup id="cite_ref-2"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Agama#cite_note-2">[3]</a><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Agama#cite_note-3">[4]</a><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Agama#cite_note-4">[5]</a></sup><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><br /></td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 3;">
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal">
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Non-Adherent" title="Non-Adherent">Non-Adherent</a> (Sekular/Ateis/Tidak Beragama/Agnostik)<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal">
<span class="sorttext">1,1 miliar</span><sup id="cite_ref-5"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Agama#cite_note-5">[6]</a></sup><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><br /></td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 4;">
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal">
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hinduisme" title="Hinduisme">Hinduisme</a><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal">
<span class="sorttext">828 juta - 1 miliar</span><sup id="cite_ref-clarke_6-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Agama#cite_note-clarke-6">[7]</a></sup><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal">
beberapa aliran kepercayaan seperti <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ayyavazhi&action=edit&redlink=1" title="Ayyavazhi (halaman belum tersedia)">Ayyavazhi</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kaharingan" title="Kaharingan">Kaharingan</a>
diakui sebagai bagian dari Hinduisme<sup id="cite_ref-clarke_6-1"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Agama#cite_note-clarke-6">[7]</a></sup><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 5;">
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal">
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Buddhisme" title="Buddhisme">Buddhisme</a><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal">
<span class="sorttext">450 juta - 1 miliar</span><sup id="cite_ref-ciawf_7-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Agama#cite_note-ciawf-7">[8]</a><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Agama#cite_note-8">[9]</a><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Agama#cite_note-9">[10]</a></sup><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><br /></td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 6;">
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal">
<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kepercayaan_tradisional&action=edit&redlink=1" title="Kepercayaan tradisional (halaman belum tersedia)">Kepercayaan
tradisional</a> (di Afrika, Amerika, Asia)<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal">
<span class="sorttext">400 - 500 juta</span><sup id="cite_ref-varies_10-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Agama#cite_note-varies-10">[nb 1]</a></sup><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><br /></td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 7;">
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal">
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kepercayaan_tradisional_Tionghoa" title="Kepercayaan tradisional Tionghoa">Kepercayaan tradisional Tionghoa</a><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal">
<span class="sorttext">400 - 500 juta</span><sup id="cite_ref-11"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Agama#cite_note-11">[11]</a><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Agama#cite_note-varies-10">[nb 1]</a></sup><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal">
termasuk <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Taoisme" title="Taoisme">Taoisme</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Agama_Khonghucu" title="Agama Khonghucu">Khonghucu</a><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 8;">
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal">
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sikhisme" title="Sikhisme">Sikhisme</a><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal">
<span class="sorttext">23 juta</span><sup id="cite_ref-12"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Agama#cite_note-12">[12]</a></sup><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><br /></td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 9;">
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal">
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Yudaisme" title="Yudaisme">Yudaisme</a> (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Agama_Yahudi" title="Agama Yahudi">agama
Yahudi</a>)<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal">
<span class="sorttext">14 juta</span><sup id="cite_ref-ciawf_7-1"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Agama#cite_note-ciawf-7">[8]</a></sup><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><br /></td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 10;">
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal">
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jainisme" title="Jainisme">Jainisme</a><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal">
<span class="sorttext">8 - 12 juta</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal">
beberapa komunitas Jaina dianggap suatu sekte Hinduisme<sup id="cite_ref-13"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Agama#cite_note-13">[nb
2]</a></sup><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 11;">
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal">
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Baha%27i" title="Baha'i">Baha'i</a><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal">
<span class="sorttext">7,6 - 7,9 juta</span><sup id="cite_ref-ARDA05_14-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Agama#cite_note-ARDA05-14">[13]</a><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Agama#cite_note-15">[14]</a></sup><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><br /></td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 12;">
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal">
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Shinto" title="Shinto">Shinto</a><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal">
<span class="sorttext">27 - 65 juta</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal">
banyak orang Jepang yang memeluk agama Shinto dan Buddha
sekaligus<sup id="cite_ref-16"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Agama#cite_note-16">[15]</a></sup><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 13;">
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal">
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Cao_Dai" title="Cao Dai">Cao Dai</a><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal">
<span class="sorttext">1 - 3 juta</span><sup id="cite_ref-17"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Agama#cite_note-17">[16]</a></sup><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><br /></td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 14;">
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal">
<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Spiritisme&action=edit&redlink=1" title="Spiritisme (halaman belum tersedia)">Spiritisme</a><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal">
<span class="sorttext">2,5 juta</span><sup id="cite_ref-18"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Agama#cite_note-18">[17]</a></sup><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><br /></td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 15;">
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal">
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tenrikyo" title="Tenrikyo">Tenrikyo</a><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal">
<span class="sorttext">2 juta</span><sup id="cite_ref-shukyo_19-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Agama#cite_note-shukyo-19">[18]</a></sup><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><br /></td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 16;">
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal">
<a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Neo-Paganisme&action=edit&redlink=1" title="Neo-Paganisme (halaman belum tersedia)">Neo-Paganisme</a><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal">
<span class="sorttext">1 juta</span><sup id="cite_ref-20"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Agama#cite_note-20">[19]</a></sup><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal">
meliputi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Druid" title="Druid">Druid</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Wicca&action=edit&redlink=1" title="Wicca (halaman belum tersedia)">Wicca</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Magick&action=edit&redlink=1" title="Magick (halaman belum tersedia)">Magick</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asatru&action=edit&redlink=1" title="Asatru (halaman belum tersedia)">Asatru</a>, Agama Asli Suku Indian,
dll.<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 17;">
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal">
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gerakan_Rastafari" title="Gerakan Rastafari">Gerakan Rastafari</a><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal">
<span class="sorttext">700 ribu</span><sup id="cite_ref-21"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Agama#cite_note-21">[20]</a></sup><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><br /></td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 18;">
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal">
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Unitarian_Universalisme" title="Unitarian Universalisme">Unitarian Universalisme</a><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal">
<span class="sorttext">630 ribu</span><sup id="cite_ref-22"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Agama#cite_note-22">[21]</a></sup><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><br /></td>
</tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 19; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal">
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Zoroastrianisme" title="Zoroastrianisme">Zoroastrianisme</a> (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Majusi" title="Majusi">Majusi</a>)<span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span class="sorttext">145 - 210 ribu</span><sup id="cite_ref-nyt_23-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Agama#cite_note-nyt-23">[22]</a></sup><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
</td>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;"><br /></td>
</tr>
</tbody></table>
<u> Sumber :</u><br />
http://id.wikipedia.org/wiki/AgamaBeri - ILMU 'علم'http://www.blogger.com/profile/18034168349144751386noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1518285164883942937.post-90559792512858057402012-03-07T22:14:00.004-08:002012-03-08T08:15:56.031-08:00Arti Kata Agama<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-Q9TmDrup7EA/T1itTSP461I/AAAAAAAAAF4/DHQxf_RDcJc/s1600/1326156502244492254_300x300.78125.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-Q9TmDrup7EA/T1itTSP461I/AAAAAAAAAF4/DHQxf_RDcJc/s1600/1326156502244492254_300x300.78125.jpg" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-192BQWk2fuo/T1g7sJReayI/AAAAAAAAAFo/mfLqD4m54Ww/s1600/religious-symbols.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a></div>
<br />
<span style="color: black; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><b>1. Arti Kata Agama</b></span><br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Agama [Sanskerta, a = tidak; gama = kacau]
artinya tidak kacau; atau adanya keteraturan dan peraturan untuk mencapai arah
atau tujuan tertentu. Religio [dari <i>religere</i>, Latin] artinya
mengembalikan ikatan, memperhatikan dengan saksama; jadi agama adalah tindakan
manusia untuk mengembalikan ikatan atau memulihkan hubungannya dengan Ilahi. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<b><span style="color: black; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2. Menurut Pandangan Sosiologi</span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dari sudut sosiologi, agama adalah
tindakan-tindakan pada suatu sistem sosial dalam diri orang-orang yang percaya
pada suatu kekuatan tertentu [yang supra natural] dan berfungsi agar dirinya
dan masyarakat keselamatan. Agama merupakan suatu sistem sosial yang
dipraktekkan masyarakat; sistem sosial yang dibuat manusia [pendiri atau
pengajar utama agama] untuk berbhakti dan menyembah Ilahi. Sistem sosial
tersebut dipercayai merupakan <i>perintah, hukum, kata-kata </i>yang langsung
datang dari Ilahi agar manusia mentaatinya. Perintah dan kata-kata tersebut
mempunyai kekuatan Ilahi sehingga dapat difungsikan untuk mencapai atau
memperoleh keselamatan [dalam arti seluas-luasnya] secara pribadi dan
masyarakat.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<b><span style="color: black; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3. Menurut Pandangan Kebudayaan</span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: black; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dari sudut kebudayaan, agama adalah salah satu
hasil budaya. Artinya, manusia membentuk atau menciptakan agama karena kemajuan
dan perkembangan budaya serta peradabannya. Dengan itu, semua bentuk-bentuk
penyembahan kepada Ilahi [misalnya nyanyian, pujian, tarian, mantra, dan
lain-lain] merupakan unsur-unsur kebudayaan. Dengan demikian, jika manusia
mengalami kemajuan, perubahan, pertumbuhan, dan perkembangan kebudayaan, maka
agama pun mengalami hal yang sama. Sehingga hal-hal yang berhubungan dengan
ritus, nyanyian, cara penyembahan [bahkan ajaran-ajaran] dalam agama-agama
perlu diadaptasi sesuai dengan sikon dan perubahan sosio-kultural masyarakat. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div style="line-height: 150%;">
<span style="color: black; font-family: "Georgia","serif";"> <b>4. Secara Terminologi</b></span></div>
<div style="line-height: 150%;">
<br /></div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Georgia","serif";"> Secara terminologi dalam ensiklopedi Nasional Indonesia,
agama diartikan aturan atau tata cara hidup manusia dengan hubungannya dengan
tuhan dan sesamanya. Dalam al-Qur’an agama sering disebut dengan istilah <b><span style="font-family: "Georgia","serif";">ad-din.</span></b> Istilah ini
merupakan istilah bawaan dari ajaran Islam sehingga mempunyai kandungan makna
yang bersifat umum dan universal. Artinya konsep yang ada pada istilah din
seharusnya mencakup makna-makna yang ada pada istilah agama dan religi. </span></div>
<div style="line-height: 150%;">
<br /></div>
<div style="line-height: 150%;">
<span style="color: black; font-family: "Georgia","serif";"> </span><b><span style="font-family: "Georgia","serif";">5.
Menurut Kamus </span></b></div>
<div style="line-height: 150%;">
<br /></div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<i><b><span style="color: black; font-family: "Georgia","serif";">Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Agama
merupakan sistem atau prinsip kepercayaan kepada Tuhan, atau juga disebut
dengan nama Dewa atau nama lainnya dengan ajaran kebhaktian dan
kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan tersebut.</span></b></i></div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Georgia","serif";">Secara umum, ada yang mengatakan bahwa agama langit/samawi
merupakan ajaran atau syari’at dari Tuhan yang diturunkan dengan jalan wahyu,
diturunkan kepada manusia melalui wahyu. Adapula yang mengatakan <b><span style="font-family: "Georgia","serif";">definisi agama secara umum</span></b>
adalah kepercayaan yang suci yang terkumpul dalam suatu set prilaku yang
menunjukkan ketundukan pada suatu Dzat, kecintaan, hinaan keinginan dan
kekaguman. <i><span style="font-family: "Georgia","serif";">(muqoronatul adyan
KMI Gontor)</span></i></span></div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Georgia","serif";">Mukti Ali berpendapat bahwa ada tiga argumentasi yang dapat
dijadikan alasan dalam menanggapi statemen <b><span style="font-family: "Georgia","serif";">“Barangkali tak ada kata yang paling sulit diberikan
pengertian dan defenisi selain dari kata agama.”.</span></b></span></div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<i><span style="color: black; font-family: "Georgia","serif";">Pertama karena pengalaman agama adalah soal
batin dan subjektif. Kedua barangkali tidak ada orang yang begitu semangat dan
emosional daripada membicarakan agama. Karena itu, membahas arti agama selalu
dengan emosi yang kuat dan yang ketiga konsepsi tentang agama akan
dipengaruhi oleh tujuan orang yang memberikan pengertian agama.</span></i></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt;">
<b><span style="color: black; font-family: "Georgia","serif";">6. Ciri-Ciri Umum Agama</span></b></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div style="line-height: 150%;">
<span style="color: black; font-family: "Georgia","serif";">Adapun ciri-ciri dikatan sebuah Agama yaitu antara lain :</span></div>
<ol start="1" style="text-align: justify;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="color: black; margin-left: 36pt;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pada
setiap agama mempunyai sasaran atau tujuan penyembahan atau <i>Sesuatu
Yang Ilahi dan disembah</i>. Ia bisa disebut TUHAN, Allah, God, Dewa, El,
Ilah, El-ilah, Lamatu’ak, Debata, Gusti Pangeran, Deo, Theos atau
penyebutan lain sesuai dengan konteks dan bahasa masyarakat [bahasa-bahasa
rakyat] yang menyembah-Nya. Penyebutan tersebut dilakukan karena manusia
percaya bahwa <i>Ia yang disembah</i> adalah <i>Pribadi </i>yang
benar-benar ada; kemudian diikuti memberi hormat dan setia kepada-Nya.
Jadi, jika ada ratusan komunitas bangsa, suku, dan sub-suku di dunia
dengan bahasanya masing-masing, maka nama <i>Ilahi</i> yang mereka sembah
pun berbeda satu sama lain. Nama yang berbeda itu pun, biasanya diikuti
dengan pencitraan atau penggambaran <i>Yang Ilahi</i> sesuai sikon
berpikir manusia yang menyembahnya. Dalam keterbatasan berpikirnya,
manusia melakukan pencitraan dan penggambaran Ilahi berupa patung, gambar,
bahkan wilayah atau lokasi tertentu yang dipercayai sebagai <i>tempat
tinggal</i>. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="color: black; margin-left: 36pt;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pada
setiap agama ada keterikatan kuat antara yang menyembah [manusia] dan <i>yang
disembah </i>atau Ilahi. Ikatan itu menjadikan yang menyembah [manusia,
umat] mempunyai keyakinan tentang keberadaan Ilahi. Keyakinan itu
dibuktikan dengan berbagai tindakan nyata [misalnya, doa, ibadah, amal,
perbuatan baik, moral, dan lain-lain] bahwa ia adalah umat sang Ilahi. Hal
itu berlanjut, umat membuktikan bahwa ia atau mereka beragama dengan cara
menjalankan ajaran-ajaran agamanya. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="color: black; margin-left: 36pt;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pada
umumnya, setiap agama ada sumber ajaran utama [yang tertulis maupun tidak
tidak tertulis]. Ajaran-ajaran tersebut antara lain: siapa Sang Ilahi yang
disembah umat beragama; dunia; manusia; hidup setelah kematian; hubungan
antar manusia; kutuk dan berkat; hidup dan kehidupan moral serta hal-hal
[dan peraturan-peraturan] etis untuk para penganutnya. </span></li>
</ol>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Georgia","serif";">Secara tradisionil, umumnya, pada setiap agama mempunyai ciri-ciri
spesifik ataupun berbeda dengan yang lain. Misalnya, </span></div>
<ul style="text-align: justify;" type="disc">
<li class="MsoNormal" style="color: black; margin-left: 36pt;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pada setiap agama ada pendiri utama atau pembawa
ajaran; Ia bisa saja disebut sebagai nabi atau rasul, guru, ataupun <i>juruselamat</i>. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="color: black; margin-left: 36pt;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Agama harus mempunyai umat atau
pemeluk, yaitu manusia; artinya harus ada manusia yang menganut,
mengembangkan, menyebarkan agama. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="color: black; margin-left: 36pt;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Agama juga mempunyai sumber ajaran,
terutama yang tertulis, dan sering disebut Kitab Suci; bahasa Kitab Suci
biasanya sesuai bahasa asal sang pendiri atau pembawa utama agama. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="color: black; margin-left: 36pt;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Agama harus mempunyai waktu tertentu
agar umatnya melaksanakan ibadah bersama, ternasuk hari-hari raya keagamaan.
</span></li>
<li class="MsoNormal" style="color: black; margin-left: 36pt;"><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Agama perlu mempunyai lokasi atau tempat
yang khusus untuk melakukan ibadah; lokasi ini bisa di puncak gunung,
lembah, gedung, dan seterusnya. </span></li>
</ul>
<div class="MsoNormal" style="mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<u><span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sumber
: </span></u></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Georgia","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><a href="http://www.jappy.8m.net/blank_11.html">http://www.jappy.8m.net/blank_11.html</a></span><span style="color: black; font-family: "Georgia","serif";"> </span><br />
<span style="color: black; font-family: "Georgia","serif";"><a href="http://imtaq.com/definisi-umum-agama/">http://imtaq.com/definisi-umum-agama/</a>
</span></div>Beri - ILMU 'علم'http://www.blogger.com/profile/18034168349144751386noreply@blogger.com8