1. Arti Kata Agama
Agama [Sanskerta, a = tidak; gama = kacau]
artinya tidak kacau; atau adanya keteraturan dan peraturan untuk mencapai arah
atau tujuan tertentu. Religio [dari religere, Latin] artinya
mengembalikan ikatan, memperhatikan dengan saksama; jadi agama adalah tindakan
manusia untuk mengembalikan ikatan atau memulihkan hubungannya dengan Ilahi.
2. Menurut Pandangan Sosiologi
Dari sudut sosiologi, agama adalah
tindakan-tindakan pada suatu sistem sosial dalam diri orang-orang yang percaya
pada suatu kekuatan tertentu [yang supra natural] dan berfungsi agar dirinya
dan masyarakat keselamatan. Agama merupakan suatu sistem sosial yang
dipraktekkan masyarakat; sistem sosial yang dibuat manusia [pendiri atau
pengajar utama agama] untuk berbhakti dan menyembah Ilahi. Sistem sosial
tersebut dipercayai merupakan perintah, hukum, kata-kata yang langsung
datang dari Ilahi agar manusia mentaatinya. Perintah dan kata-kata tersebut
mempunyai kekuatan Ilahi sehingga dapat difungsikan untuk mencapai atau
memperoleh keselamatan [dalam arti seluas-luasnya] secara pribadi dan
masyarakat.
3. Menurut Pandangan Kebudayaan
Dari sudut kebudayaan, agama adalah salah satu
hasil budaya. Artinya, manusia membentuk atau menciptakan agama karena kemajuan
dan perkembangan budaya serta peradabannya. Dengan itu, semua bentuk-bentuk
penyembahan kepada Ilahi [misalnya nyanyian, pujian, tarian, mantra, dan
lain-lain] merupakan unsur-unsur kebudayaan. Dengan demikian, jika manusia
mengalami kemajuan, perubahan, pertumbuhan, dan perkembangan kebudayaan, maka
agama pun mengalami hal yang sama. Sehingga hal-hal yang berhubungan dengan
ritus, nyanyian, cara penyembahan [bahkan ajaran-ajaran] dalam agama-agama
perlu diadaptasi sesuai dengan sikon dan perubahan sosio-kultural masyarakat.
4. Secara Terminologi
Secara terminologi dalam ensiklopedi Nasional Indonesia,
agama diartikan aturan atau tata cara hidup manusia dengan hubungannya dengan
tuhan dan sesamanya. Dalam al-Qur’an agama sering disebut dengan istilah ad-din. Istilah ini
merupakan istilah bawaan dari ajaran Islam sehingga mempunyai kandungan makna
yang bersifat umum dan universal. Artinya konsep yang ada pada istilah din
seharusnya mencakup makna-makna yang ada pada istilah agama dan religi.
5.
Menurut Kamus
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Agama
merupakan sistem atau prinsip kepercayaan kepada Tuhan, atau juga disebut
dengan nama Dewa atau nama lainnya dengan ajaran kebhaktian dan
kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan tersebut.
Secara umum, ada yang mengatakan bahwa agama langit/samawi
merupakan ajaran atau syari’at dari Tuhan yang diturunkan dengan jalan wahyu,
diturunkan kepada manusia melalui wahyu. Adapula yang mengatakan definisi agama secara umum
adalah kepercayaan yang suci yang terkumpul dalam suatu set prilaku yang
menunjukkan ketundukan pada suatu Dzat, kecintaan, hinaan keinginan dan
kekaguman. (muqoronatul adyan
KMI Gontor)
Mukti Ali berpendapat bahwa ada tiga argumentasi yang dapat
dijadikan alasan dalam menanggapi statemen “Barangkali tak ada kata yang paling sulit diberikan
pengertian dan defenisi selain dari kata agama.”.
Pertama karena pengalaman agama adalah soal
batin dan subjektif. Kedua barangkali tidak ada orang yang begitu semangat dan
emosional daripada membicarakan agama. Karena itu, membahas arti agama selalu
dengan emosi yang kuat dan yang ketiga konsepsi tentang agama akan
dipengaruhi oleh tujuan orang yang memberikan pengertian agama.
6. Ciri-Ciri Umum Agama
Adapun ciri-ciri dikatan sebuah Agama yaitu antara lain :
- Pada setiap agama mempunyai sasaran atau tujuan penyembahan atau Sesuatu Yang Ilahi dan disembah. Ia bisa disebut TUHAN, Allah, God, Dewa, El, Ilah, El-ilah, Lamatu’ak, Debata, Gusti Pangeran, Deo, Theos atau penyebutan lain sesuai dengan konteks dan bahasa masyarakat [bahasa-bahasa rakyat] yang menyembah-Nya. Penyebutan tersebut dilakukan karena manusia percaya bahwa Ia yang disembah adalah Pribadi yang benar-benar ada; kemudian diikuti memberi hormat dan setia kepada-Nya. Jadi, jika ada ratusan komunitas bangsa, suku, dan sub-suku di dunia dengan bahasanya masing-masing, maka nama Ilahi yang mereka sembah pun berbeda satu sama lain. Nama yang berbeda itu pun, biasanya diikuti dengan pencitraan atau penggambaran Yang Ilahi sesuai sikon berpikir manusia yang menyembahnya. Dalam keterbatasan berpikirnya, manusia melakukan pencitraan dan penggambaran Ilahi berupa patung, gambar, bahkan wilayah atau lokasi tertentu yang dipercayai sebagai tempat tinggal.
- Pada setiap agama ada keterikatan kuat antara yang menyembah [manusia] dan yang disembah atau Ilahi. Ikatan itu menjadikan yang menyembah [manusia, umat] mempunyai keyakinan tentang keberadaan Ilahi. Keyakinan itu dibuktikan dengan berbagai tindakan nyata [misalnya, doa, ibadah, amal, perbuatan baik, moral, dan lain-lain] bahwa ia adalah umat sang Ilahi. Hal itu berlanjut, umat membuktikan bahwa ia atau mereka beragama dengan cara menjalankan ajaran-ajaran agamanya.
- Pada umumnya, setiap agama ada sumber ajaran utama [yang tertulis maupun tidak tidak tertulis]. Ajaran-ajaran tersebut antara lain: siapa Sang Ilahi yang disembah umat beragama; dunia; manusia; hidup setelah kematian; hubungan antar manusia; kutuk dan berkat; hidup dan kehidupan moral serta hal-hal [dan peraturan-peraturan] etis untuk para penganutnya.
Secara tradisionil, umumnya, pada setiap agama mempunyai ciri-ciri
spesifik ataupun berbeda dengan yang lain. Misalnya,
- Pada setiap agama ada pendiri utama atau pembawa ajaran; Ia bisa saja disebut sebagai nabi atau rasul, guru, ataupun juruselamat.
- Agama harus mempunyai umat atau pemeluk, yaitu manusia; artinya harus ada manusia yang menganut, mengembangkan, menyebarkan agama.
- Agama juga mempunyai sumber ajaran, terutama yang tertulis, dan sering disebut Kitab Suci; bahasa Kitab Suci biasanya sesuai bahasa asal sang pendiri atau pembawa utama agama.
- Agama harus mempunyai waktu tertentu agar umatnya melaksanakan ibadah bersama, ternasuk hari-hari raya keagamaan.
- Agama perlu mempunyai lokasi atau tempat yang khusus untuk melakukan ibadah; lokasi ini bisa di puncak gunung, lembah, gedung, dan seterusnya.
Sumber
:
Manusia lahir di dunia pasti membutuhkan agama. Disadari atau tidak .karna manusia suatu saat membutuhkan aturan baik berhubungan dg .Ilahi.sangyang agung
BalasHapus.dll dan juga bubungan sesama mahluk .agar terjalin dg baik maka mereka membutuhkan agama
Kalau a = tidak dan gama = kacau, maka masa keemasan jaman Majapahit yang terkenal dengan Nagarakartagama, berarti "Negara sejahtera kacau"....? sungguh tidak tepat. Sesungguhnya, kata agama berasal dari bahasa Kawi (Sunda-Jawa Kuno), yang berasal dari kata A (Ha) = Kang Hana, yang berarti Tuhan, dan Gama= tatanan. patokan, sehingga agama berarti Patokan/tatanan Tuhan, itulah sebabnya dalam Naskah Sunda Kuna Siksakandang Karesian, disebutkan padi pun punya agama, dan disebutkan "agamaning pare". Selain itu ada pula disebutkan Adigama (tatanan utama, bukan kacau utama); Parigama (tatanan/patokan sempurna, bukan kacau sempurna, Gurugama (tatanan/patokan guru, bukan guru kacau), dll. Pun Tabe.
BalasHapusIni komentar saya ya. Negarakerthagama berasal dari 3 kata yaitu Negara =negara, Kertha=sentosa atau makmur, dan agama=teratur atau tidak kacau. Setelah disatukan 2 huruf a dibelalang kata kertha dan didepan agama dimanunggalkan maka menjadi negarakerthagama. Berikut yang dapat saya sampaikan jadi arti kata agama diatas adalaj benar.
BalasHapusKlo di alquran ada ga ayat yg menerangkan tentang agama?
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKalau di Google Terjemahan,,
BalasHapusAgama dan Utang sama Arti dalam bahasa Arab nya benar ngak sih,,
Saya sudah Coba begini,,
Utang dan agama,
Agama,
Utang,
Agama dan utang,
Arab nya tetap Sama,,Dan arab nya saya Terjemaah dalam Bahasa Indonesia Jadi Agama dan agama,,
Mana yg benar,, ada apa. Di sini,,
Iya bang sdh seperti itulah. Agama itu hutang. Untuk penjelasannya kita udh mau bahas dari awal/belum ada segala sesuatu sampai penciptaan manusia. Barulah kita akan tau hutang apa maksudnya. Salam
HapusIya bang sdh seperti itulah. Agama itu hutang. Untuk penjelasannya kita udh mau bahas dari awal/belum ada segala sesuatu sampai penciptaan manusia. Barulah kita akan tau hutang apa maksudnya. Salam
Hapus